Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
TPS Unik di Sleman: Petugas KPPS Kenakan Kostum Tarian Asal Sleman
14 Februari 2024 15:04 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 102 Ledhok Pereng RT 08 Ngawen, Ringinsari, Maguwoharjo Depok, Kabupaten Sleman mengenakan pakaian adat kostum penari Badui, Rabu (14/2).
ADVERTISEMENT
Kostum penari Badui merupakan tarian rakyat asal Kabupaten Sleman.
"Kami menggunakan pakaian tari Badui, karena kebetulan tari Badui ini berasal dari Sleman, tetapi belum banyak masyarakat yang mengetahui," kata Ketua KPPS TPS 102 Ledhok Pereng, Misbah.
"Oleh karena itu, kami menggunakan pakai ini, dengan harapan pemilih yang datang bisa mengetahui dan bertanya, ternyata ini pakaian tari Badui yang berasal dari Sleman. Intinya lebih ke upaya pelestarian budaya, karena tari Badui ini termasuk warisan budaya tak benda," jelas Misbah.
Tari Badui telah ditetapkan sejak 2017 sebagai warisan budaya tak benda Indonesia dari DIY dan masuk dalam domain Seni Pertunjukan.
Tari Badui merupakan tarian folklasik atau tari rakyat asal Kabupaten Sleman, merupakan tari religi. Setelah mengalami modifikasi dan diselaraskan dengan tradisi dan kebudayaan, maka dikenal tari Badui ini sebagai tari rakyat Sleman.
ADVERTISEMENT
"Tari Badui adalah salah satu jenis seni sholawatan yang lahir di kawasan pedesaan. Tari ini berisikan puji pujian pada Nabi Muhammad SAW, pementasan tari Badui pada awalnya hanya dilakukan dalam rangkaian upacara peringatan Maulud Nabi SAW, namun saat ini Badui berkembang untuk hiburan," jelasnya.
Kostum penari badui ini yakni peci Turki warna merah atau panigoro atau kuluk temanten berwarna merah dan ada kucirnya. Lalu, baju kemeja lengan panjang, rompi, celana panji, kain rampekan stagen dan ikat pinggang, kaus kaki serta sepatu putih. Penari Badui juga membawa aksesoris godo atau gombel.
"Untuk menarik minat warga agar bisa berpartisipasi dalam Pemilu 2024, datang ke TPS memberikan suaranya, kalau petugas TPS menarik perhatian tentu masyarakat tidak bosan dan terhibur," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dukuh Ringinsari Emang Sulistyo mengapresiasi apa yang dilakukan petugas TPS 102. Harapannya ada suasana berbeda serta mencairkan suasana.
"Karena yang memakai dari anggota KPPS beserta linmas berpakaian ala penari Badui. Selain itu di lokasi terdapat photobooth untuk selfie serta beragam kata-kata bijak untuk pemilih. Ini sangat kreatif," kata Emang.