news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

TPST Bantar Gebang Kini Hanya Bisa Tampung 10 Juta Ton Sampah

15 Januari 2019 10:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TPST Bantar Gebang  (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
TPST Bantar Gebang (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
TPST Bantar Gebang masih menjadi tempat utama bagi Pemprov DKI Jakarta untuk membuang sampah. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengungkapkan TPST Bantar Gebang saat ini hanya tersisa menampung 10 juta ton sampah.
ADVERTISEMENT
“Bahwa kapasitas TPST Bantar Gebang diperkirakan sebesar 49 juta ton yang mana saat ini sudah berisi 39 juta ton, sehingga hanya bersisa 10 juta ton lagi yang diprediksi di tahun 2021 sudah akan penuh,” kata Isnawa di TPST Bantargebang, Bekasi, Selasa, (15/1).
Sampah plastik di Bantar Gebang  (Foto: (Okky/kumparan))
zoom-in-whitePerbesar
Sampah plastik di Bantar Gebang (Foto: (Okky/kumparan))
Dengan jumlah itu, Isnawa mengakui TPST Bantar Gebang harus dipikirkan solusi dalam mengatasi masalah tersebut. Apalagi, kata Isnawa, saat ini jumlah sampah setiap harinya di Jakarta bisa mencapai 7.400 ton.
“Tahun 2019 ini, usia TPST Bantar Gebang telah berada di tahun ke-30 masa operasinya sejak tahun 1989. Usia 30 tahun tersebut merupakan usia yang cukup tua bagi operasionalisasi sebuah TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Indonesia,” ujar Isnawa.
Petugas mencuci truk sampah di Bantar Gebang. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mencuci truk sampah di Bantar Gebang. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Untuk mengatasi berbagai permasalahan itu, selain dengan membangun tempat pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Isnawa menegaskan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menetapkan kegiatan strategis daerah dengan optimalisasi TPST Bantar Gebang. Isnawa bertekad membuat TPST Bantar Gebang menjadi ramah lingkungan dan ramah sosial.
ADVERTISEMENT
“Untuk menciptakan TPST Bantar Gebang sebagai TPST ramah lingkungan, sejak pengelolaan dilakukan oleh swakelola oleh Dinas Lingkungan Hidup pada 19 Juli 2016, kami terus berupaya melakukan perbaikan dan pemeliharaan terhadap semua sarana dan prasarana yang ada,” terang Isnawa.
“Dan kami juga terus berupaya untuk dapat mengelola dan mengoperasionalkan TPST ini dengan sebaik-baiknya,” tambahnya.