TPU Ngagel Rejo Surabaya Ramai Peziarah yang Nyekar Jelang Ramadan

27 Februari 2025 16:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kompleks Pemakaman Ngagel Rejo, Surabaya, yang telah ramai didatangi para peziarah pada Rabu (26/2/2025). Foto: Farusma/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kompleks Pemakaman Ngagel Rejo, Surabaya, yang telah ramai didatangi para peziarah pada Rabu (26/2/2025). Foto: Farusma/kumparan
ADVERTISEMENT
Menjelang datangnya bulan suci Ramadan, sebagian umat muslim di Jawa Timur melakukan 'nyekar'.
ADVERTISEMENT
Nyekar merupakan tradisi ziarah kubur yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia khususnya Jawa Timur. Biasanya mereka melakukan nyekar seminggu menjelang bulan suci Ramadan.
Seperti halnya di Kompleks Pemakaman Ngagel Rejo, Surabaya, yang telah ramai didatangi para peziarah pada Rabu (26/2).
Sejak pukul 15.00 WIB, parkiran di halaman kompleks makam tersebut sudah padat. Penjual bunga juga telah berjejer di halaman makam.
Pedagang bunga di Kompleks Pemakaman Ngagel Rejo, Surabaya, Rabu (26/2/2025). Foto: Farusma/kumparan
Sejumlah peziarah saat masuk kompleks makam terlihat menenteng bungkusan bunga. Tampak, beberapa orang langsung mengerubungi para peziarah.
Mereka adalah penunggu makam yang menawarkan pembersihan makam dan air untuk menyiram makam.
Para peziarah lalu menuju ke makam anggota keluarganya dan memanjatkan doa serta menabur bunga.
Farah (30), peziarah warga Surabaya Timur, mengaku setiap tahun menjelang Ramadan melakukan nyekar bersama anggota keluarga lainnya.
Kompleks Pemakaman Ngagel Rejo, Surabaya, yang telah ramai didatangi para peziarah pada Rabu (26/2/2025). Foto: kumparan
Tak hanya menjelang Ramadan, kata Farah, ia dan anggota keluarganya juga nyekar saat menjelang lebaran atau hari H lebaran.
ADVERTISEMENT
"Sesempatnya pokoknya mau puasa, pas hari H Lebaran ke sini ramai-ramai, memang setiap tahun," kata Farah.
Farah mengungkapkan, tujuan tradisi nyekar yang ia lakukan ini hanya untuk mengenang keluarga yang telah meninggal dunia.
"Kita saling mengingat leluhur. Di keluarga kami mau puasa dan mau Lebaran. Saling mengenang. Mengenalkan ke cicit-cicitnya kalau uyutnya," ucapnya.
Selain Farah, Yuli (46) warga Gubeng, Surabaya, juga melakukan tradisi tersebut. Ia berangkat nyekar bersama dengan suaminya.
Yuli juga melakukan nyekar setiap tahun menjelang bulan Ramadan, berbarengan dengan tradisi megengan.
Megengan adalah tradisi masyarakat Jawa untuk menyambut bulan Ramadan. Tradisi ini dilakukan pada minggu terakhir bulan Sya'ban. Masyarakat melakukan doa kemudian membagikan makanan yang telah disiapkan.
"Memang setiap tahun nyekar kalau mau puasa. Ke sini sama suami. Waktu sebelum Ramadan saja, tradisinya waktu megengan 1 minggu sebelum puasa. Ke nenek suami," ucap Yuli.
ADVERTISEMENT
Kompleks Pemakaman Ngagel Rejo, Surabaya, yang telah ramai didatangi para peziarah pada Rabu (26/2/2025). Foto: kumparan
Ebi, warga Surabaya, juga turut melaksanakan tradisi nyekar. Ia datang bersama dengan suaminya.
Ebi juga mengaku melaksanakan nyekar menjelang bulan suci Ramadan. Namun, Ebi tidak melaksanakan nyekar setiap tahun.
"Iya apalagi minggu-minggu akhir sebelum Ramadan biasanya kayak ke makam-makam," katanya.
Kali ini, Ebi nyekar di tiga makam keluarga suaminya. "Ada tiga, kakek, kakaknya sama adiknya. Bawa bunga sama air aja sih. Kadang bawa uang lebihan buat kebersihan," ungkapnya.