TPU Tanah Kusir yang Ramai Peziarah Jelang Ramadhan

22 Februari 2025 13:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Sabtu (22/2). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Sabtu (22/2). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Gerimis menyambut siapa pun yang melangkahkan kaki ke TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, siang ini, Sabtu (22/2). Langit kelabu seolah merunduk, menyaksikan mereka yang datang ke TPU untuk berziarah.
ADVERTISEMENT
Di sepanjang jalan menuju gerbang, para penjual bunga berjejer rapi, menawarkan dagangan mereka dengan suara ramah. Harum melati dan kenanga bercampur dalam udara lembap.
Dekat pintu masuk, deretan kendaraan tampak memenuhi area parkir. Beberapa orang terlihat berjalan dengan tenang, membawa kantong plastik berisi bunga dan air mawar. Mereka hendak berziarah ke makam orang yang dicinta.
Suasana pedagang kembang di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Sabtu (22/2). Foto: Zamachsyari/kumparan
Salah satunya, Anita (45). Ia datang bersziarah bersama suami dan anak-anaknya. Mereka tampak khusyuk berdoa. Mereka juga menaburkan bunga di pusara.
"Iya, ini emang tradisi saya, ya, sekalian nyaba orang tua, bahasanya lah," ujarnya.
Sudah menjadi tradisi menjelang Ramadhan, masyarakat melakukan ziarah kubur. Banyaknya yang datang ke pemakaman mendatangkan rezeki bagi orang lain, Asep (25 tahun) salah satunya.
ADVERTISEMENT
Asep sudah 4 tahun bekerja sebagai pembersih makam di TPU Tanah Kusir. Ia mengaku banyaknya yang ziarah membuat penghasilannya meningkat. Sebab banyak yang minta makam keluarganya dibersihkan.
"[Jelang ramadan pendapatannya] Meningkat, dari hari-hari biasa. Lebih gede. Pengunjung juga ramai," sambung Asep.
Suasana pedagang bunga di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Sabtu (22/2). Foto: Zamachsyari/kumparan
Selain Asep, peningkatan pendapatan dari ramainya peziarah juga dirasakan oleh Bagas (27), pedagang bunga di TPU Tanah Kusir. Ia sudah lima tahun berjualan bunga di sini, mengikuti jejak sang ayah.
"Biasanya H-2 atau H-3 tuh ramai sampai depan-depan," katanya.
Bagas enggan mengungkapkan pendapatannya secara rinci. Namun ia bersyukur dengan yang sudah didapat.
"Alhamdulillah lah ada aja rejekinya. Dibilang naik ya Alhamdulillah dah," ujarnya.