news-card-video
7 Ramadhan 1446 HJumat, 07 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Tradisi Natal di Berbagai Negara di Eropa

25 Desember 2018 20:03 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah orang berjalan di depan hiasan Natal di Athena. (Foto: AFP/LOUISA GOULIAMAKI)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah orang berjalan di depan hiasan Natal di Athena. (Foto: AFP/LOUISA GOULIAMAKI)
ADVERTISEMENT
Perayaan Natal di berbagai negara di dunia memiliki cerita awal yang sama, yaitu lahirnya Yesus. Kemudian tradisi Natal berkembang dan mulai menyebar ke seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Biasanya dimana pun dirayakan, Natal memiliki beberapa ornamen dan tradisi yang sama mulai dari pohon Natal, Sinterklas, hadiah, kebaktian Natal, dan nyanyian Natal.
Meskipun begitu, ada beberapa tradisi Natal yang secara khusus hanya ada di negara tertentu. Di Eropa misalnya, setiap negara memiliki tradisi khusus yang berhubungan dengan budaya di negara tersebut. Apa saja tradisi-tradisi unik tersebut?
1. Mendengarkan pidato Ratu Inggris
Ratu Elizabeth II (Foto: Dok. Toby Melville/Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Ratu Elizabeth II (Foto: Dok. Toby Melville/Getty Images)
Inggris cukup konservatif dalam merayakan Natal. Pada siang hari di hari Natal, masyarakat Inggris dapat menyalakan televisi dan mendengarkan pesan Natal yang disampaikan oleh Ratu Inggris untuk semua negara persemakmuran.
Pesan Natal tersebut mulai disampaikan sejak tahun 1932 oleh Raja George V. Awalnya, hanya disampaikan melalui radio. Sementara dari tahun 1952 sampai sekarang, pesan Natal disampaikan oleh Ratu Elizabeth II lewat radio, televisi, dan internet.
ADVERTISEMENT
Pesan yang disampaikan pun berbeda-beda setiap tahunnya, mulai tentang keluarga, bencana alam, aksi teroris, olahraga, perang, dan persatuan.
2. Pergi ke 12 pub di Irlandia
Ilustrasi minum bir di Pub. (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minum bir di Pub. (Foto: Shutter Stock)
Tradisi Natal Irlandia tidak jauh-jauh dengan konsumsi alkohol yang mereka sebut dengan '12 Pubs of Christmas'. Kegiatan ini dilakukan pada akhir pekan menjelang hari Natal.
Biasanya bersama teman atau keluarga, warga Irlandia akan pergi ke 12 pub yang berbeda untuk meminum 12 jenis alkohol yang berbeda dalam satu malam.
Tidak hanya itu, mereka juga harus menggunakan sweater Natal yang norak. Semakin norak, semakin bagus. Selain itu, warga Irlandia biasanya akan membuat peraturan tambahan dalam setiap pub.
Misalnya di dalam pub pertama semua harus meminum dengan menggunakan tangan kiri, di pub kedua tidak boleh ada yang berbicara, dan seterusnya.
ADVERTISEMENT
3. Makanan mewah di Prancis
Natal adalah sesuatu yang privat di Prancis yang biasanya dirayakan hanya dengan orang-orang terdekat. Pintu rumah biasanya tertutup yang menandakan bahwa mereka tidak menerima tamu pada hari tersebut.
Lalu ada apa di balik pintu tersebut? Jawabannya adalah makanan yang extravaganza! Prancis memang terkenal dengan kulinernya yang lezat dan mewah, namun makanan pada hari Natal adalah puncaknya.
Akan ada banyak hidangan yang disajikan yang membuat keluarga berkumpul di meja makan selama berjam-jam.
Makanan tersebut biasanya merupakan makanan lokal yang dibuat dari bumbu-bumbu terbaik. Mulai dari foie gras, salmon asap, kerang, siput, kalkun, angsa, daging sapi, dan ham. Sementara untuk hidangan penutup biasanya kue yule log yang kaya akan cokelat, butter, dan krim menjadi primadona. Jangan lupa, ada minuman anggur yang tidak ada habis-habisnya.
ADVERTISEMENT
4. Ratu cahaya di Norwegia
Ilustrasi Festival Cahaya. (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Festival Cahaya. (Foto: Shutter Stock)
Salah satu tradisi Natal di Norwegia adalah festival cahaya yang berlangsung pada tanggal 13 Desember. Festival tersebut diadakan untuk memperingati Santa Lucia yang suka membawa makanan untuk dibagi-bagikan kepada mereka yang tinggal di dalam gorong-gorong.
Dalam membagikan makanan, Santa Lucia menggunakan lingkaran lilin di kepalanya untuk menerangi jalannya mengingat bulan Desember adalah bulan tergelap sepanjang tahun. Lilin yang diletakkan di kepala membuat ia tidak perlu memegang lilin tersebut sehingga ia dapat membawa lebih banyak makanan di tangannya.
Saat ini, festival cahaya di Norwegia adalah sebuah tradisi yang melingkupi prosesi seorang gadis muda membawa keranjang berisi roti safron. Ia dipimpin oleh seseorang yang berperan sebagai Santa Lucia yang menggunakan jubah dan mahkota cahaya.
ADVERTISEMENT
5. Pasar Natal di Jerman
Suasana Natal di Berlin, Jerman.
 (Foto: AFP/JOHN MACDOUGALL)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Natal di Berlin, Jerman. (Foto: AFP/JOHN MACDOUGALL)
Tidak ada perayaan sepanjang Natal di Jerman. Bagaimana tidak? Natal di Jerman sudah dimulai sejak pertengahan atau akhir bulan November. Ditandai dengan minggu Advent pertama dan dibukanya pasar Natal, suasana Natal sudah mulai terasa dan membangkitkan gairah liburan.
Pasar Natal di Jerman adalah sesuatu yang sangat tradisional. Tradisi tua ini sudah ada sejak abad ke-13. Di pasar Natal, warga Jerman biasanya bertemu dan berkumpul untuk meminum glühwein, makan makanan tradisional, membeli dekorasi natal, dan melihat pertunjukkan natal.
Biasanya setiap kota di Jerman memiliki pasar Natal, sehingga pasar-pasar tersebut dapat menjadi atraksi tersendiri pada musim dingin. Warga Jerman dan turis pergi dari satu kota ke kota lainnya hanya untuk mengunjungi pasar Natal.
ADVERTISEMENT