Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Kobaran api melahap habis sebuah bangunan gudang petasan di kawasan Pergudangan 99, Kosambi, Tangerang, pada Kamis (24/10) pagi. Korban tewas mencapai 47 orang, 46 orang mengalami luka-luka, dan 10 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
ADVERTISEMENT
Saat si jago merah menjalar, warga sempat mendengar suara ledakan dua kali dari dalam gudang milik PT Panca Buana Cahaya Sukses yang mempekerjakan total 103 orang itu.
Sedikitnya 10 mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi, dan nyala api baru berhasil dipadamkan tiga jam kemudian.
Setelah api padam, tampak kondisi tembok dan atap gudang hancur berantakan. Kayu-kayu berserakan, bertumpukan dengan reruntuhan bangunan dan 'bangkai' motor juga mobil.
Di bagian tengah ruangan gudang, karyawan yang terjebak bara api berkumpul, sebagian sudah tak bernyawa. Mereka kesulitan melarikan diri, sebab seluruh pintu gudang dikepung api.
Para korban pun langsung dievakuasi. Proses evakuasi diwarnai aksi heroik oleh sekitar 100 orang anggota Brimob dari Kalimantan Barat, yang kebetulan tengah menginap di sebuah gedung serbaguna, yang letaknya hanya 100 meter dari lokasi kebakaran.
ADVERTISEMENT
Korban luka bakar ringan dilarikan ke RS Ibu dan Anak BUN Tangerang, RS Teluk Naga, dan RS Mitra Husada, korban luka bakar parah dibawa ke RSUD Kota Tangerang.
Tak dirinci detail jumlah korban luka di masing-masing rumah sakit. Informasi terakhir yang dihimpun, 17 orang yang sempat dirawat di RS BUN telah dipulangkan pada Kamis (26/10) malam, namun 7 orang lainnya dirujuk ke RSUD Kota Tangerang karena ternyata nyaris 90 persen tubuhnya menderita luka bakar.
Sedangkan jenazah korban tewas, diangkut dari TKP menggunakan 9 mobil ambulans menuju RS Polri Kramat Jati. Di depan ruang forensik RS Polri, dibangun sebuah tenda posko sebagai pusat informasi untuk melayani keluarga korban yang datang.
ADVERTISEMENT
Awalnya polisi hanya meminta keluarga korban yang datang untuk membawa data lengkap terkait rekam medis atau hasil cek kesehatan terakhir anggota keluarganya yang menjadi korban tewas, guna memudahkan proses identifikasi.
Namun ternyata tim forensik mengaku kesulitan mengidentifikasi korban, lantaran tak sedikit jenazah yang kondisinya sangat memprihatinkan. Solusinya, adalah tes DNA. Anggota keluarga korban tewas pun diimbau segera mendatangi RS Polri untuk diambil DNA-nya. Hingga saat ini tercatat baru 11 orang perwakilan keluarga korban yang menjalani tes DNA.
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, memastikan seluruh biaya pengobatan korban kebakaran akan ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
Penyebab kebakaran maut itu masih menjadi misteri hingga kini. Pihak kepolisian masih terus melakukan penyidikan dan investigasi. Sejumlah saksi dimintai keterangan, dan pada Jumat (27/10) dini hari tadi, pemilik gudang yang bernama Indra Liyono juga telah menjalani pemeriksaan di Polsek Teluk Naga, Tangerang.
ADVERTISEMENT
Indra dicecar pertanyan seputar perizinan perusahaan dan standar prosedur keselamatan pekerja di gudang itu.
Camat Kosambi, Toni Rustoni, menyebut awalnya perusahaan yang dipimpin Indra itu tidak memproduksi petasan maupun kembang api. Izin usahanya adalah pengayakan pasir.
Kegiatan produksi petasan dan kembang api di sana, diketahui baru berjalan sekitar satu bulan lebih, namun tak ada yang tahu pasti wilayah pendistribusiannya.
Namun Bupati Zaki memastikan izin pendirian gudang petasan tersebut sudah lengkap, perizinannya sudah diselesaikan pada 2016 silam termasuk side plan dan IMB -nya.
Zaki menjelaskan, bangunan tersebut memang awalnya hanya digunakan sebagai gudang, namun kemudian dialihfungsikan sebagai tempat pengemasan produk.