LIPSUS- Tragedi Kanjuruhan- Pintu Tribun

Tragedi Kanjuruhan: Kisah Mereka yang Ditinggalkan

10 Oktober 2022 12:10 WIB
·
waktu baca 9 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rekan saya, Latif, mendadak sesenggukan. Ia berupaya menyembunyikan tangisnya dengan menatap dua ponselnya secara bergantian. Sebagai orang yang lahir dan besar di Malang, ia punya ikatan dengan tanah kelahirannya itu—yang sayangnya kini dirudung nestapa.
Ia tak kuat mendengar kisah yang dituturkan di hadapannya. Siang itu, Jumat (7/10), kami menemui keluarga Angger, seorang suporter Arema yang meninggal dunia pada tragedi di Kanjuruhan, 1 Oktober 2022. Ayah Angger, Wiyono, menceritakan kenangan akan anaknya kepada kami.
Sabtu itu, menjelang magrib, Angger pamit untuk nonton Arema di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen. Wiyono mengiyakan, asalkan Angger lebih dulu salat magrib sebelum berangkat. Setelahnya, Wiyono magriban di musala.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten