LIPSUS- Tragedi Kanjuruhan- Belasungkawa Stadion Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan: Terkunci di Pintu Besi

10 Oktober 2022 12:23 WIB
·
waktu baca 12 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi mencekam di Pintu 13, Stadion Kanjuruhan, Sabtu malam, 1 Oktober 2022 itu, masih terekam jelas di benak Adi, supoter Arema asal Desa Pakisaji, Kabupaten Malang. Adi—yang meminta namanya disamarkan—tak punya banyak pilihan untuk menyelamatkan diri dari lautan suporter yang tersengat asap gas air mata yang ditembakkan polisi.
Semula, Adi berada di Tribun 14. Saat gas air mata menghajar, ia dan semua orang di sekelilingnya panik. Mereka mendengar tiga kali tembakan gas air mata, diarahkan beruntun ke Tribun 10, 11, dan 12. Adi sempat mengira suara letusan itu adalah petasan. Namun, segera setelah asap mengepul, napas Adi berat dan matanya terasa terbakar. Ia langsung sadar tengah merasakan efek gas air mata.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten