Tragedi KRL vs Mobil di Citayam: Sopir Terobos Palang; Penumpang Dievakuasi

21 April 2022 6:21 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah petugas menarik mobil menggunakan tali ketika proses evakuasi di kawasan Rawageni, Cipayung, Depok, Jawa Barat, Rabu (20/4/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah petugas menarik mobil menggunakan tali ketika proses evakuasi di kawasan Rawageni, Cipayung, Depok, Jawa Barat, Rabu (20/4/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Perjalanan KRL dari arah Bogor menuju Jakarta harus tersendat pada Rabu (20/4) kemarin. KRL yang tengah melintas antara Stasiun Citayam-Stasiun Depok Lama, kecelakaan. KRL tersebut menabrak sebuah mobil yang melintas di jalur penyeberangan tak resmi di kawasan Rawa Geni.
ADVERTISEMENT
Peristiwa terjadi di jam-jam sibuk pekerja kantoran tengah beradu dengan waktu sampai di Jakarta. Insiden terjadi sekitar pukul 06.40 WIB.
"KA 1077 (Bogor-Jakarta Kota) tertemper mobil di antara Jalur Hilir Stasiun Citayam-Depok," demikian laporan KAI Commuter Line.
Akibat tabrakan itu kereta tidak bisa melanjutkan perjalanan. Seluruh penumpang dievakuasi ke kereta lain, sebagai respons cepat petugas.
Proses pemindahan penumpang ke KRL lain tentunya membutuhkan waktu karena jumlah penumpang yang banyak. Dari video yang didapat kumparan, tampak penumpang telah turun dari KRL yang tertemper mobil dan memasuki rangkaian KRL yang berada di rel sebelahnya yang juga telah penuh.
Kesaksian Penumpang
Sejumlah petugas berusaha mengevakuasi mobil Honda Mobilio yang tertabrak KRL Commuterline KA 1077 (Bogor-Jakarta Kota) di kawasan Rawageni, Ratu Jaya, Cipayung, Depok, Jabar, Rabu (20/4/2022). Foto: Andika Wahyu/ANTARA FOTO
Salah seorang saksi mata bernama Prismono menceritakan detik-detik ketika KRL yang ia tumpangi tertemper mobil. Menurutnya, KRL ketika itu sedang berjalan menuju Jakarta Kota.
ADVERTISEMENT
"Saya naik kereta dari Stasiun Citayam tujuan Jakarta Kota," kata Prismono saat dikonfirmasi.
Prismono menjelaskan, lokasi kecelakaan di sekitar Rawa Geni, Depok. Tepatnya dekat Perumahan Permata Regency Depok.
Dirinya sempat tidak mengetahui KRL yang ditumpanginya itu terlibat kecelakaan dengan mobil. Yang dirasakan awalnya hanya kereta tiba-tiba melambat drastis.
Prismono menambahkan, kecepatan kereta memang tidak sedang maksimal. Sehingga perlambatan karena kecelakaan tidak sampai membuat penumpang berjatuhan.
"Mungkin sudah diperlambat jalannya kereta. Itu mobil terseret beberapa meter" ucap dia.
Berdasarkan pengamatan Prismono di gerbong, tidak ada penumpang KRL menjadi korban. Hanya saja, para penumpang sempat kaget. Prismono menuturkan, saat itu situasi di lokasi sempat padat karena kereta tidak bisa berjalan.
Imbas dari kecelakaan tersebut, KRL sempat hanya beroperasi dari Bogor hingga Stasiun Depok. Pihak PT KAI pun menyampaikan permintaan maaf kepada penumpang. Tak lama usai proses evakuasi selesai, kereta bisa melaju kembali dengan normal.
ADVERTISEMENT
Keterangan Polisi
Sejumlah petugas berusaha mengevakuasi mobil Honda Mobilio yang tertabrak KRL Commuterline KA 1077 (Bogor-Jakarta Kota) di kawasan Rawageni, Ratu Jaya, Cipayung, Depok, Jabar, Rabu (20/4/2022). Foto: Andika Wahyu/ANTARA FOTO
Berdasarkan keterangan polisi, ada korban dalam kejadian tersebut. Korban sudah dibawa ke rumah sakit. "Ada (korban) tapi tidak tahu meninggal atau enggak, dibawa ke rumah sakit," kata Kasat Lantas Polres Depok AKBP Jhoni Eka Putra.
Di sisi lain, Kanit Reskrim Polsek Pancoran Mas Iptu Said Abu, mengatakan penjaga perlintasan kereta itu sudah menutup palang perlintasan.
Perlintasan itu memang tidak resmi sehingga hanya dijaga sukarela oleh warga sekitar. Namun, sopir mobil itu tetap nekat melintas.
"Penjaga yang jaga situ sudah menutup (perlintasan). Mobilnya sempat lolos, padahal kereta sudah deket gitu. Itu kan tanjakan posisinya, pintu (perlintasan) kereta itu sudah ditutup separuh, cuma dia (mobil) lurus," ujar Said.
"Enggak (mogok), memang itu keterangan dari saksi yang jaga pintu memang gitu. Ini kan tanjakan dari Citayam ke atas, dia mau ngembat eh tanggung, mungkin sikat aja," terangnya.
ADVERTISEMENT
Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Meski mengalami luka, sopir mobil selamat.
Cerita Petugas Palang Pintu
Petugas dengan bantuan alat berat melakukan evakuasi mobil yang tertabrak KRL di Kawasan Rawageni, Cipayung, Depok, Jawa Barat, Rabu (20/4/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
Penjaga palang pintu perlintasan kereta api manual, Endi Rais (42), menceritakan saat kejadian terjadi dia sedang berjaga di pintu perlintasan. Dia menyebut mobil memaksa masuk sehingga terjadi kecelakaan.
"Pada saat itu minibus berpelat nomor B 1563 NYZ memaksa masuk ke perlintasan," ujar Endi.
Endi menjelaskan, minibus dari arah Depok masuk menuju Rawageni melewati perlintasan, pihaknya telah meminta pengemudi untuk berhenti. Namun, pengemudi tetap memaksa masuk.
Diduga karena telah diklakson kendaraan lain di Jalan Raya Citayam yang berada di belakang minibus tersebut.
"Mungkin panik karena diklakson kendaraan lain jadi maksa masuk. Sedangkan tidak jauh dari kendaraan, KRL sudah memberikan klakson," jelas Endi.
ADVERTISEMENT
Endi mengungkapkan, diperkirakan pengendara tidak mendengar klakson kereta karena kaca mobil tertutup rapat. Dalam hitungan detik, KRL menabrak bagian mesin depan mobil. Akibatnya mobil terseret ke arah Jakarta seiring jalur lintasan KRL.
Usai kejadian, Endi sempat melihat kondisi korban selamat. Korban merangkak keluar dari mobil untuk menyelamatkan diri.
"Korbannya cowok, saya nggak tau siapa namanya karena setelah kejadian korban tidak terlihat," tutup Endi.
Sopir Mobil Terungkap, Ini Kesaksiannya
Ahmad Yasin, sopir mobil yang tabrakan dengan KRL saat ditemui di Pondok Pesantren Darul Quran Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Foto: Dok. Istimewa
Sopir mobil tersebut adalah Ahmad Yasin (43). Saat peristiwa terjadi, dia mengaku hanya mengikuti aplikasi navigasi untuk menuju ke Jakarta.
Ahmad Yasin mengatakan, pada saat kejadian ia mengaku terburu-buru ingin menuju ke Jakarta Selatan. Hal itu dikarenakan ia mendapat undangan sebagai juri MTQ tingkat SMA dan SMK Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, Ahmad Yasin merupakan pimpinan Pondok Pesantren Darul Quran Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.
“Saya berangkat dari rumah itu sekitar pukul 06.30 WIB dan tidak biasanya melintas ke Rawa Geni,” ujar Yasin.
Yasin mengungkapkan, untuk menuju Jakarta ia sempat ingin melintas di Jalan Raya Margonda. Namun karena ingin mengejar waktu, Yasin memutuskan untuk menggunakan aplikasi navigasi.
Usai membuka aplikasi tersebut, Yasin memutar balik kendaraan dan mengikuti petunjuk aplikasi.
“Saya lihat Google Maps menunjukkan lewat Rawa Geni, akhirnya saya putar balik dan melintas di lokasi kejadian,” ungkap Yasin.
Ahmad Yasin, sopir mobil yang tabrakan dengan KRL saat ditemui di Pondok Pesantren Darul Quran Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Foto: Dok. Istimewa
Usai memutar balik dan akan memasuki Rawa Geni melewati pintu perlintasan KRL, Yasin melihat palang pintu kereta belum tertutup. Namun saat mobilnya sudah berada di dekat rel, penjaga pintu kereta berteriak dan memberitahukan ada kereta.
ADVERTISEMENT
“Saya sempat pasrah dan tidak panik dan saya lihat KRL sudah dekat,” terang Yasin.
Yasin pasrah dan menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya. Yasin sempat berteriak takbir dan memohon keselamatan. Tidak lama berselang mobilnya tertabrak KRL dan Yasin sempat terbanting di dalam mobil.
“Saya sempat terbanting dan saya lihat mobil sudah terjepit,” ujar pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Fantastis.
Secara spontan Yasin membuka seatbelt dan berusaha keluar dengan cara memecahkan kaca depan mobil. Usai keluar dari dalam mobil, Yasin berusaha meloncat melalui tembok pagar pembatas di perlintasan KRL.
"Saya loncat pagar khawatir mobil akan terbakar,” terang Yasin.
Yasin menuturkan, sempat berdiam diri sejenak di pinggir jalan namun Yasin melihat kakaknya melintas dan minta diantar ke pondok pesantren. Yasin mengaku tidak ingin melarikan diri usai kejadian kecelakaan tersebut, namun dirinya enggan menjadi viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya saya mau sembunyi aja, enggak mau diviralkan ke grup. Ternyata teman media yang lebih cepat pergerakannya dari pada kami,” ujar Yasin.