Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Tragedi Penusukan WN China di Jakbar: Pelaku Rekan Korban; Diduga soal Asmara
20 Juni 2022 7:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Peristiwa penusukan terjadi di Jakarta Barat pada Jumat (17/6) malam. Ternyata korban merupakan WN China berinisial XT.
ADVERTISEMENT
Akibat kejadian itu, korban mengalami luka tusuk di bagian punggung sebelah kiri.
Video penusukan itu beredar di media sosial. Dalam video terlihat korban berbaju putih sedang duduk bermain HP dalam sebuah ruangan.
Tiba-tiba, seorang pria berbaju merah masuk ruangan tersebut sambil membawa bungkusan berwarna kuning. Ia langsung mengeluarkan pisau dari bungkusan itu dan menusuk korban.
Kanit Kriminal Umum (Krimum) Polres Metro Jakarta Barat, AKP Avrilendy, mengatakan polisi telah menerima laporan kasus penusukan tersebut.
"Dia melaporkan (ke Polres Metro Jakbar) mengalami luka tusuk di bagian punggung bagian kiri belakang yang dilakukan oleh salah seorang rekannya," kata Avrilendy.
Avrilendy mengungkapkan saat ini penyidik telah memeriksa tempat kejadian perkara. Selain itu juga memeriksa CCTV yang ada.
ADVERTISEMENT
Pelaku Penusukan Langsung Ditangkap
Polisi tidak membutuhkan waktu lama untuk menangkap pelaku. Pelaku penusukan berinisial LQ sudah diamankan.
(Ditangkap) di kediamannya di daerah Tanjung Duren," kata Avrilendy.
Avrilendy belum bisa berbicara banyak terkait penangkapan itu. Sebab pelaku kini masih menjalani pemeriksaan.
Ia mengatakan polisi akan menyampaikan kepada publik secara lengkap jika pemeriksaan telah selesai.
Penusukan Diduga Akibat Masalah Asmara
Avrilendy mengatakan, penusukan itu diduga karena masalah asmara.
"Iya peristiwa penusukan, dugaan sementara motifnya karena asmara," kata Avrilendy.
Namun, Avrilendy tidak menjelaskan masalah asmara seperti apa yang dihadapi pelaku dan korban. Menurut dia hal itu masih perlu didalami.
"Masih kita dalami lebih lanjut, ya," kata Avrilendy.
Lebih lanjut, terkait hubungan pelaku dan korban. Diduga mereka saling mengenal.
ADVERTISEMENT