Tragedi Pilu di Akhir Oktober 2022: Korsel, Somalia, dan India

31 Oktober 2022 17:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
eye-off
Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?
Mayat para korban tergeletak ditutupi dengan selimut, di tempat kejadian di mana puluhan orang terluka akibat terinjak-injak saat festival Halloween di distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022). Foto: Yelim LEE/AFP
Mayat para korban tergeletak ditutupi dengan selimut, di tempat kejadian di mana puluhan orang terluka akibat terinjak-injak saat festival Halloween di distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022). Foto: Yelim LEE/AFP
ADVERTISEMENT
Akhir Oktober tepatnya pada 29-30 Oktober dunia berduka. Tiga kejadian berdarah terjadi dan memakan korban jiwa hingga lebih dari 100 orang.
ADVERTISEMENT
Di Korsel terjadi insiden di malam Halloween. India berduka karena jembatan runtuh. Sementara Somalia diguncang serangan bom bunuh diri.
Dirangkum dari berbagai sumber berikut peristiwa berdarah yang menelan ratusan korban jiwa pada akhir pekan lalu:
1.Tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan
Seorang sujud sebagai bentuk penghormatan korban tragedi Halloween Itaewon di Seoul, Korea Selatan. Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS
Tercatat sebanyak 153 tewas dalam kerumunan besar perayaan Halloween di Distrik Itaewon, Korsel. Jumlah ini masih dapat bertambah mengingat masih banyaknya korban yang menjalani perawatan.
Distrik yang terdiri dari jalan yang sempit dan curam itu kerap kali dipenuhi dalam perayaan tertentu, salah satunya Halloween. Sebanyak 100.000 orang diduga memenuhi distrik tersebut malam saat kejadian.
Massa datang setelah pemerintah mencabut pembatasan COVID-19 dan kembali mengizinkan pesta Halloween di Korsel setelah tiga tahun absen.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, menurut kesaksian saksi mata, jalanan di Itaewon yang sempit telah dipenuhi oleh banyaknya orang hingga mereka sulit untuk bergerak. Tak hanya sulit bergerak, mereka juga sulit bernapas dan berkomunikasi untuk meminta bantuan.
Presiden Yoon Suk-yeol pun mengumumkan masa berkabung nasional sebagai bela sungkawa terhadap para korban. Ia juga menyatakan Itaewon sebagai zona bencana. Penyelidikan dilakukan untuk mengusut insiden tersebut.
“Ini benar-benar tragis. Sebuah tragedi dan bencana yang seharusnya tidak terjadi di jantung kota Seoul tadi malam,” kata Yoon dalam pidatonya, Minggu (30/10).
2. Bom Mobil di Somalia
Asap membumbung menyusul ledakan bom mobil di Kementerian Pendidikan Somalia di Mogadishu, Somalia. Foto: Abdihalim Bashir/via REUTERS
Beranjak ke benua Afrika, dua bom mobil meledak di persimpangan Zobe yang terkenal sebagai wilayah yang cukup sibuk di Mogadishu. Somalia. Kejadian tersebut berhasil menewaskan 100 orang dan 300 orang lainnya luka-luka pada Sabtu (29/10).
ADVERTISEMENT
AFP melaporkan ledakan pertama menghantam Kementerian Pendidikan di dekat persimpangan sibuk di Mogadishu. Sedangkan ledakan kedua terjadi ketika ambulans tiba dan orang-orang berkumpul untuk membantu para korban.
Ledakan bom itu juga diikuti oleh tembakan yang menargetkan Kementerian Pendidikan di Somalia. Serangan ini bukan kali pertama kalinya terjadi, kejadian serupa pernah terjadi lima tahun lalu tepatnya pada 14 Oktober 2017. Sebanyak 512 orang tewas sedangkan 290 orang lainnya luka-luka.
"Orang-orang kami yang dibantai termasuk ibu-ibu dengan anak-anak mereka di lengan mereka, ayah yang memiliki kondisi medis, siswa yang dikirim untuk belajar, pengusaha yang berjuang dengan kehidupan keluarga mereka," kata Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud yang dikutip oleh Al Arabiya pada Minggu (30/10).
ADVERTISEMENT
Kejadian tersebut diduga dilakukan oleh kelompok Islam Al-Shabaab yang terus berusaha menggulingkan pemerintah Somalia yang didukung asing selama 15 tahun terakhir.
3. Runtuhnya Jembatan Gantung di Gujarat
Tim penyelamat mencari korban setelah jembatan gantung runtuh di kota Morbi di negara bagian barat Gujarat, India, 31 Oktober 2022. Foto: REUTERS/Stringer
Sedangkan di Asia Selatan, jembatan gantung di Gujarat runtuh karena tidak mampu menahan beban setelah 500 orang berada di atas jembatan tersebut. Sedikitnya 132 orang tewas runtuhnya jembatan sepanjang 230 meter tersebut pada Minggu (30/10).
Jumlah korban yang tewas masih dapat bertambah lantaran masih banyaknya korban yang tengah melakukan pengobatan.
Di dalam sebuah tayangan TV lokal, terlihat belasan orang berpegangan pada kabel jembatan yang runtuh ketika evakuasi tengah dilakukan.
Perdana Menteri Narendra Modi telah mengarahkan kepala menteri negara bagian untuk segera memobilisasi tim untuk operasi penyelamatan. Kegiatan penyelamatan dan pencarian korban juga dibantu oleh angkatan laut, darat, dan udara.
ADVERTISEMENT