Transjakarta Bongkar Kedai Kopi Halte Harmoni yang Ganggu Antrean Penumpang

2 September 2022 18:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah penumpang di Halte Harmoni, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2022). Foto: Ananta Erlangga/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah penumpang di Halte Harmoni, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2022). Foto: Ananta Erlangga/kumparan
ADVERTISEMENT
Imbas dikeluhkan calon penumpang karena dianggap menciptakan kerumunan, PT Transjakarta memutuskan untuk menutup kedai kopi yang ada di Halte Harmoni.
ADVERTISEMENT
“Kita sepakati untuk dibongkar kemarin karena aspirasi dari pelanggan mengatakan bahwa warung kopi di Halte Harmoni mengganggu,” Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transjakarta, Anang Rizkani Noor di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (2/9).
Sebenarnya tidak ada yang salah dari pengadaan kedai kopi di stasiun central itu. Hanya saja, karena antrean pembeli sering kali terjadi di jam padat, keberadaannya dianggap mengganggu.
Sejumlah penumpang melintas di dekat gerai kopi di Halte Harmoni, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2022). Foto: Ananta Erlangga/kumparan
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga sempat menyoroti keberadaan kedai kopi yang dikeluhkan oleh masyarakat. Riza awalnya menilai keberadaan kedai kopi tersebut bisa mempermudah pengunjung untuk membeli kopi.
"Semula hadirnya kedai di halte untuk membantu memberikan pelayanan kepada warga yang sambil menunggu mungkin bisa sambil ngopi, bisa ada internet,” kata Riza kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis 18 Agustus 2022 lalu.
ADVERTISEMENT
Namun karena banyaknya keluhan, ia meminta PT Transjakarta untuk melakukan evaluasi lokasi kedai kopi itu. Ia menyarankan agar lokasinya dipindah.
Sejumlah penumpang melintas di dekat gerai kopi di Halte Harmoni, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2022). Foto: Ananta Erlangga/kumparan
Hampir sebulan setelah arahan langsung dari Riza, PT Transjakarta akhirnya menutup kedai tersebut per Kamis (1/9) kemarin.
Namun Anang tidak tidak merinci apakah penutupan kedai tersebut dilakukan sementara atau secara permanen.
“Pokoknya sudah hilang dulu, nanti kita liat,” tutur Anang.