Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Transjakarta Dirikan Tj Academy, Biar Pramudi Lebih Tinggi Pride-nya
6 Februari 2025 13:35 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza, mendirikan Tj Academy untuk melatih para pramudi Transjakarta. Dengan adanya Tj Academy ini diharapkan pramudi bisa berkendara lebih nyaman.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut, Tj Academy itu merupakan sekolah bagi pramudi bus sebagai bentuk kontribusi Transjakarta dalam peningkatan keselamatan angkutan umum di Indonesia.
"Ini adalah langkah kecil pertama yang akan menjadi kontributor tidak hanya mungkin buat Transjakarta, tapi kita berharap ini bisa menjadi kontributor untuk peningkatan keselamatan angkutan umum di Indonesia," ujar Welfizon dalam konferensi pers capaian kinerja PT Transjakarta 2024, di Kantor Pusat PT Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (6/2).
"Ide ini berangkat dari kebutuhan kita untuk bisa menghasilkan pramudi, yang punya standar safety, standar kompetensi yang baik," jelas dia.
Tj Academy didirikan pada tahun 2024 lalu dengan jumlah peserta pada angkatan pertamanya mencapai 19 orang.
Welfizon merasa keberadaan sekolah bagi pengemudi bus itu penting. Hal tersebut juga sama pentingnya bagi pilot, masinis, hingga nakhoda yang menempuh pendidikan khusus terlebih dahulu sebelum diizinkan berkendara.
ADVERTISEMENT
"Mungkin dalam satu hari, satu orang driver bisa mengangkut lebih banyak orang dibandingkan satu orang pilot," ucap dia.
"Tj Academy ini adalah langkah kita untuk ke depannya membuat, membangun sebuah sekolah, sehingga profesi pramudi bus itu menjadi lebih tinggi pride-nya," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Welfizon juga menyinggung kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi pada Selasa (4/2) malam. Truk dari arah Puncak melaju tak terkendali lalu menabrak sedikitnya 5 mobil di depannya.
Truk dan mobil pun sempat terbakar. Akibat kejadian itu, 8 orang tewas dan belasan lainnya alami luka-luka.
"Termasuk [pendirian Tj Academy] juga bisa membangun budaya keselamatan di transportasi darat di seluruh Indonesia. Malam kemarin juga ada kecelakaan di gerbang Tol Ciawi. Dan beberapa waktu lalu juga terjadi hal yang sama," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Kami terpanggil untuk bisa berkontribusi dari kompetensi yang kita punya untuk membangun sekolah yang kita sebut dengan Tj Academy ini untuk nanti bisa melahirkan pramudi-pramudi yang lebih terampil, yang lebih memperhatikan aspek keselamatan," sambung dia.
Menariknya, lanjut dia, semua peserta Tj Academy di angkatan pertama tersebut merupakan perempuan. Welfizon pun menekankan komitmen PT Transjakarta untuk menciptakan inklusivitas di perusahaan yang dipimpinnya.
"Uniknya, di kelas pertama itu semua perempuan. Semua perempuan sebagai bagian dari inklusivitas," katanya.
"Karena kita ingin juga memberikan ruang, meskipun industri ini disebut maskulin, tapi kita memberikan ruang buat perempuan untuk bisa berkarier," tandas dia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan, SDM, dan Umum PT Transjakarta Mayangsari Dian Irwantari, juga menekankan pendirian Tj Academy untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada pramudi akan keselamatan penumpang.
ADVERTISEMENT
"Pramudi kami itu tidak hanya mengetahui undang-undang lalu lintas, kemudian punya keterampilan menyetir, tapi juga mereka memastikan bahwa kendaraannya itu laik jalan," ucap Mayang.
"Jadi, pramudinya sendiri punya tanggung jawab, tidak hanya bagian petugas di depo gitu, ya, memastikan laik jalan, tapi pramudinya juga laik jalan," ungkap dia.
Mayang menyebut, semangat dan budaya seperti itu ingin ditularkan dan ingin dihasilkan oleh PT Transjakarta lewat pramudi yang memahami keselamatan dalam berkendara.
Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa PT Transjakarta ingin terus menambah partisipasi pramudi perempuan. Mayang mengakui memang sempat kesulitan untuk menambah partisipasi pramudi perempuan.
"Karena cita-cita di awal Transjakarta itu beroperasi tahun 2004, partisipasinya adalah 30 persen dan sekarang masih sedikit sekali," beber dia.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita harapkan nanti bisa mencapai kontribusi partisipasi perempuannya bisa 30 persen di pramudi Transjakarta," pungkasnya.