Transjakarta Jawab soal Denda Rp 3,2 M oleh Pemprov: Soroti Efisiensi

6 Februari 2025 14:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut Transjakarta, Welfizon Yuza dalam acara Jakarta Investment Award di Hotel Raffles Jakarta, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Transjakarta, Welfizon Yuza dalam acara Jakarta Investment Award di Hotel Raffles Jakarta, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Transjakarta didenda sebesar Rp 3,2 miliar oleh Pemprov Jakarta pada tahun 2024. Mayoritas denda tersebut disebabkan lantaran layanan Transjakarta yang kerap mengalami keterlambatan.
ADVERTISEMENT
Keterlambatan tersebut terutama dialami saat penumpang tengah menunggu bus Transjakarta.
Denda ini merujuk pada Peraturan Gubernur (Pergub) Jakarta Nomor 2 Tahun 2024 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Layanan Angkutan Umum Transjakarta.
Dirut PT Transjakarta Welfizon Yuza, mengungkapkan bahwa dari total denda tersebut, sebesar Rp 1,7 miliar di antaranya disebabkan dengan masalah waktu tunggu yang lama atau headway.
"[Denda] Rp 3,2 [miliar] itu yang paling besar itu dikontribusi dari sisi headway. Di mana di jam sibuk dan jam tidak sibuk itu ada perbedaan headway yang harus kita lakukan. Terutama di jam tidak sibuk," kata Welfizon kepada wartawan, di Kantor PT Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (6/2).
Welfizon menyebut, usai dikenai denda Rp 3,2 miliar itu, perusahaan bertanggung jawab untuk melakukan efisiensi anggaran.
Ilustrasi transportasi umum Bus Transjakarta. Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Pasalnya, ada langkah kebijakan yang perlu dikombinasikan antara memenuhi kebutuhan layanan masyarakat dan juga efisiensi dari sisi subsidi yang diberikan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut bahwa Transjakarta akan menjalankan layanan sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh Dinas Perhubungan untuk menghindari denda di kemudian hari.
"Dan memang ini secara korporasi kita harus meng-combine itu, jadi layanan tetap kita penuhi, tapi dari sisi efisiensi biayanya juga menjadi perhatian," kata dia.
Welfizon pun menyinggung bahwa sejauh ini masyarakat masih sangat puas terhadap layanan perusahaan yang dipimpinnya itu.
"Dan kalau kita lihat secara indikator-indikator tadi yang kami sampaikan, dari sisi indeks kepuasan pelanggan pun masih sangat baik, [yakni] 4,4 dari skala 5," pungkasnya.