TransJakarta Jelaskan soal Bus Zhongtong Kembali Beroperasi

17 Oktober 2019 11:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Transjakarta melakukan pengecekan bus Zhongtong di Depo PPD F Klender, Jakarta Timur, Rabu (16/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Transjakarta melakukan pengecekan bus Zhongtong di Depo PPD F Klender, Jakarta Timur, Rabu (16/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
ADVERTISEMENT
Beberapa hari belakangan, warga melihat bus TransJakarta produksi China, Zhontong, kembali beroperasi di Jakarta. Bus ini sempat dihentikan karena berbagai masalah, termasuk jadi objek korupsi.
ADVERTISEMENT
Hal ini menimbulkan pertanyaan di masyarakat. Sebab, bus ini diragukan keamanannya karena kerap terbakar.
Kepala Divisi Sekretaris dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Disposanjoyo, membenarkan dioperasikan kembali bus Zhongtong. Tapi, Nadia memastikan bus yang beroperasi kali ini sudah diperbarui sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM), bukan versi 2013.
"Ini adalah versi baru," tegas Nadia, kepada wartawan, Kamis (17/10).
Nadia menegaskan, Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) sebagai operator bus sudah mengurus seluruh administrasi yang harus dilengkapi untuk mengoperasikan bus itu lagi.
"PPD tidak dapat menyerahkan bus pada waktu yang ditentukan maka terjadi dispute (perselisihan) tahun 2016 dan diselesaikan melalui BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia)," jelas Nadia.
"Pada Juli 2018 Bani mengeluarkan putusan agar Transjakarta mengoperasikan 59 unit bus gandeng merek Zhongtong berdasarkan kontrak tahun 2013 dan tetap membayarkan penalti dari wanprestasinya," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, PPD bisa mengoperasikan kembali bus Zhongtong, meski baru sebagian yang bisa dioperasikan karena penalti yang dibayarkan juga belum penuh. Dengan catatan, bus itu harus diperbaharui sesuai dengan SPM saat ini.
“Beberapa spesifikasi teknisnya sudah upgrade. Untuk setiap penggunaan bus, setiap hari kami harus memastikan kesiapan guna operasi sebelum melayani warga. Standar minimum untuk bisa siap guna operasi harus kami sematkan untuk setiap unit disesuaikan dengan rencana operasi harian," tutur dia.
Petugas Transjakarta melakukan pengecekan bus Zhongtong di Depo PPD F Klender, Jakarta Timur, Rabu (16/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
Setelah dioperasikan, bus ini bisa melayani penumpang di seluruh rute dan koridor yang ditentukan. Hal ini tentu sudah diatur melalui command center.
"Mekanisme penggunaan saat ini untuk melayani peak hour di lokasi lokasi yang padat, tergantung dari rencana harian yang disiapkan dan disesuaikan dengan monitoring lapangan melalui command center," kata Nadia saat dihubungi, Kamis (17/10).
ADVERTISEMENT
“Utamanya digunakan di koridor 1 (Blok M-BRT Stasiun Kota) , koridor 6 (BRT Ragunan-Dukuh Atas 2) dan koridor 9 (pinang ranti-Pluit). Saat rush hour,” tutur Nadia.
Pengadaan bus Zhongtong asal China pada 2013 memang sempat menjadi sorotan karena ditemukan berkarat. Bus yang datang juga disinyalir tidak sesuai dengan spesifikasi. Imbasnya bus kerap mengalami masalah dan terbakar.
Pengadaan bus ini kemudian diselidiki hingga akhirnya ditemukan adanya korupsi pengadaan yang membuat Kepala Dinas Perhubungan saat itu, Udar Pristono, menjadi tersangka dan diadili.
Bus lalu dihentikan pengoperasiannya oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 2013. Ahok lalu memperkenalkan bus yang lebih berkualitas, yaitu bus Scania buatan Swedia.