Transjakarta Perbarui Layanan Penyandang Disabilitas di Halte, Namanya Grinti

20 November 2022 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pekerja menyelesaikan revitalisasi halte TransJakarta di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Senin (3/10/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pekerja menyelesaikan revitalisasi halte TransJakarta di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Senin (3/10/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), Lies Permana Lestari, mengatakan saat ini pihaknya sedang memperbaharui layanannya agar lebih inklusif bagi perempuan, anak, dan penyandang difabel.
ADVERTISEMENT
Program tersebut diberi nama Grinti (Gerakan Inklusivitas TiJe). Program tersebut dibentuk agar para penyandang disabilitas bisa menikmati layanan Transjakarta secara mandiri.
“Grinti ini adalah bentuk komitmen kami untuk keberpihakan pelanggan-pelanggan difabel,” ungkap Lies Permana Lestari di acara Talkshow Grinti, Halte Transjakarta CSW, Jakarta, pada Minggu (20/11).
Acara talkshow ini juga turut dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Penduduk DKI Jakarta, Tuty Kusumawati, dan Kepala Departemen Pengembangan Prasarana dan Fasilitas PT Transjakarta, Arieni Lestari Putri.
Direktur PP PT Transportasi Jakarta, Lies Permana Lestari, Kadep Pengembangan Prasarana dan Fasilitas, Arieni Lestari Putri dan Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta, Tuty Kusumawati di acara Grinti TransJakarta di Halte CSW, Jakarta, Minggu (20/11/2022). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Selain untuk penyandang disabilitas, gerakan inklusifitas ini juga digagas untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi penumpang perempuan dan anak-anak.
Bagi penumpang Transjakarta yang melihat atau menjadi korban kekerasan seksual, Transjakarta menyediakan pusat bantuan di nomor 1500-102.
ADVERTISEMENT
Lies menyatakan pihaknya akan menindak tegas para pelaku kekerasan seksual, khususnya apabila terjadi di layanan Transjakarta.
“Kami juga berkomitmen untuk menyediakan rasa aman dan nyaman. Kami juga mencegah dengan melakukan sosialisasi,” tegasnya.
“Kami akan menindak tegas agar ada efek jera. Kami juga telah bekerja sama dengan kepolisian,” tutup Lies.
Warga menunggu kedatangan bus Transjakarta di Halte Transjakarta Kuningan Barat, Jakarta, Kamis (1/9/2022). Foto: aprilio Akbar/Antara Foto
Sementara itu, Kepala Departemen Pengembangan Prasarana dan Fasilitas PT Transjakarta, Arieni Lestari Putri, mengatakan untuk memberikan kesetaraan bagi penyandang disabilitas, Transjakarta juga akan mendesain ulang tempat tap kartu agar bisa diakses oleh semua kalangan.
“Ini sedang kami desain agar desainnya ini universal. Kalau dulu itu hanya bisa digunakan oleh orang yang berdiri, halte yang baru ini kami desain ubin pemandu untuk membantu teman-teman tunanetra,” jelas Arieni.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kata Putri, sudah sebanyak 71 dari 222 halte Transjakarta sudah ramah untuk disabilitas. Putri menyebut, rencananya Transjakarta akan merevitalisasi halte lainnya agar ramah terhadap disabilitas.
“Kami berencana untuk merevitalisasi 42 halte lainnya agar lebih ramah bagi teman-teman disabilitas,” pungkasnya.