TransJakarta: PPD dan Mayasari Bakti Operator yang Paling Sering Kecelakaan

6 Desember 2021 14:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Pos Lantas PGC yang ditabrak Bus TransJakarta. Foto: Instagram/@tmcpoldametro
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Pos Lantas PGC yang ditabrak Bus TransJakarta. Foto: Instagram/@tmcpoldametro
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
TransJakarta kini tengah menjadi sorotan karena insiden kecelakaan yang kerap terjadi pada armada busnya. Pihak TransJakarta pun memaparkan data seluruh kecelakaan armada selama periode Januari sampai Oktober 2021.
ADVERTISEMENT
Dari 502 kecelakaan yang terjadi selama periode tersebut, paling banyak kecelakaan menimpa bus dari operator Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) dan PT Mayasari Bakti.
“Dari 502 total kecelakaan (Januari-Oktober 2021) operator yang mengalami kecelakaan yang paling banyak adalah PDD dan Mayasari Bakti, masing-masing 34 persen dan 32 persen dari seluruh total keseluruhan kejadian,” kata Direktur Utama PT TransJakarta, Mochammad Yana Aditya, ketika menghadiri Rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin (6/12).
Data kecelakaan Transjakarta. Foto: Haya Syahira/kumparan
Saat ini, operator PT Mayasari Bakti tengah diberhentikan sementara usai kecelakaan tunggal bus menabrak separator di Bundaran Senayan, Jumat (3/12).
Tidak hanya Mayasari Bakti, operator PT Steady Safe juga ikut diberhentikan sementara usai insiden bus menabrak pos polisi di simpang PGC, Jakarta Timur, Kamis (2/12).
ADVERTISEMENT
Kini total ada 229 armada bus TransJakarta yang berhenti beroperasi sementara untuk proses audit secara menyeluruh terhadap seluruh armada dan pengecekan secara fisik terhadap seluruh pengemudi.
Petugas berupaya mengevakuasi bus TransJakarta yang menabrak separator di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir

Sekilas TransJakarta

TransJakarta merupakan layanan bus rapid transit (BRT) yang diperkenalkan Pemprov DKI Jakarta pada era Gubernur Sutiyoso tahun 2004. Dalam pengoperasiannya, TransJakarta didukung oleh beberapa perusahaan operator yang mengelola armada yang melayani tiap koridor.
Operator tersebut adalah Perum DAMRI melayani koridor 1, 8, 11; Kopaja melayani koridor 4, 6A, 7A, dan 7B; Perum PPD melayani koridor 2, 3, 4; PT Bianglala Metropolitan (BMP) melayani koridor 9, 10, 12, dan Amari, dan banyak lagi.
Saat ini TransJakarta melayani 13 koridor dan banya rute pengumpan (feeder).
ADVERTISEMENT