Trimedya: Tak Ada Barbuk saat Konpers Yosua oleh Kapolres Jaksel, Ini Janggal

21 Juli 2022 14:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadivhumas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo (tengah) bersama Kadiv TIK Polri Irjen Pol Slamet Uliandi (kedua kanan), saat konferensi pers di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Kadivhumas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo (tengah) bersama Kadiv TIK Polri Irjen Pol Slamet Uliandi (kedua kanan), saat konferensi pers di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan mengapresiasi kinerja Tim Khusus bentukan Kapolri Listyo Sigit yang telah mengamankan rekaman CCTV dalam kasus polisi tembak polisi yang terjadi di kediaman Irjen Ferdy Sambo. Selain itu, Polri juga telah menonaktifkan Irjen Sambo dan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto.
ADVERTISEMENT
Trimedya menilai, penonaktifkan Kapolres Jaksel itu menunjukkan bahwa memang harus ada hal yang diluruskan dalam kasus ini.
"Bagi Kapolres Jakarta Selatan juga dinonaktifkan itu, kan, berarti bagi Kapolri ada hal-hal yang harus diluruskan dalam rangka mengungkap kasus ini. Itu yang kita sama-sama harus kita kawal," kata Trimedya di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (21/7).
Salah satu hal yang disorot Trimedya adalah terkait pernyataan bahwa tidak ada barang bukti yang diamankan dari lokasi kejadian. Menurut Trimedya, hal itu janggal.
"Kan, sejak awal termasuk Karopenmas konferensi pers [disebut] tidak ada barang bukti. Kapolres (Jaksel) konferensi pers enggak ada barang bukti. Nah, itu, kan, semua ada kejanggalan. Nah, kejanggalan-kejanggalan seperti ini pelan-pelan mulai dibuka oleh Tim Khusus ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Trimedya berharap perkembangan kasus ini pada akhirnya dapat membuka kejadian yang sebenarnya terjadi pada hari penembakan.
"Alhamdulillah, puji Tuhan, tiga-tiganya dilaksanakan, ya, kita tunggu hasil kerjanya. Memang hasil dari CCTV itu enggak bisa kita tanyakan. Yang penting itu sudah menjadi barang bukti bagi tim," pungkasnya.
Polisi akhirnya berhasil menemukan rekaman CCTV terkait tewasnya Brigadir Yosua. Rekaman CCTV pun sedang didalami oleh Tim Khusus yang dibentuk Kapolri.
Sebelum dinonaktifkan dari jabatannya, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan rekaman CCTV di lokasi tewasnya Brigadir Yosua rusak. Budi bahkan secara gamblang menyampaikan itu di depan wartawan di Mapolres Jaksel pada Selasa (12/7).