Trotoar di Malaysia Ambles hingga Turis India Hilang 'Tertelan', Ini Penyebabnya

8 September 2024 18:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan menggunakan derek untuk menggali setelah menerima laporan bahwa seorang wanita terjatuh ke dalam lubang runtuhan setelah bagian trotoar amblas di Kuala Lumpur, Jumat (23/8/2024). Foto: Vincent Thian/AP PHOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan menggunakan derek untuk menggali setelah menerima laporan bahwa seorang wanita terjatuh ke dalam lubang runtuhan setelah bagian trotoar amblas di Kuala Lumpur, Jumat (23/8/2024). Foto: Vincent Thian/AP PHOTO
ADVERTISEMENT
Kuala Lumpur digemparkan dengan insiden trotoar ambles di kawasan Masjid India pada 23 Agustus lalu. Akibatnya, seorang turis wanita asal India, G. Vijaya Lakshmi, jatuh dan hilang 'tertelan' lubang sedalam delapan meter.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari media lokal Malaysia, Bernama, setelah sembilan hari pencarian, operasi penyelamatan dihentikan pada 31 Agustus karena mempertimbangkan faktor keselamatan tim SAR.
Kementerian Sumber Daya Alam dan Kelestarian Alam (NRES) Malaysia mengungkap penyebab amblesnya trotoar tersebut, Sabtu (7/9).
Menurut NRES, fenomena sinkhole itu diduga terjadi akibat aktivitas manusia, kondisi cuaca, dan erosi lapisan tanah di bawah permukaan.
Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan menggunakan derek untuk menggali lubang runtuhan yang dalam setelah menerima laporan bahwa seorang wanita jatuh ke dalam lubang runtuhan setelah bagian trotoar amblas di Kuala Lumpur, Jumat (23/8/2024). Foto: Vincent Thian/AP PHOTO
Dalam investigasi multi-lembaga yang dilakukan, ditemukan bahwa amblesnya tanah di lokasi tersebut dipicu pengikisan lapisan tanah tebing yang ada di bawah permukaan.
Untuk mengatasi masalah ini, satuan tugas Struktur Tanah Masjid India yang dipimpin Dewan Kota Kuala Lumpur (DBKL) akan menyiapkan laporan teknis terkait investigasi geologi dan struktur bawah permukaan dalam tiga bulan mendatang.
ADVERTISEMENT
"Departemen Mineral dan Geosains Malaysia (JMG) melalui NRES telah membantu dalam investigasi bawah permukaan dengan menggunakan peralatan Ground Penetration Radar (GPR) untuk mendapatkan gambaran stratigrafi geologi dan sistem utilitas bawah permukaan di area kejadian," jelas NRES, seperti dikutip dari Bernama.
Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan melakukan pengecekan setelah menerima laporan bahwa seorang wanita terjatuh ke dalam lubang runtuhan setelah sebagian trotoar amblas di Kuala Lumpur, Jumat (23/8/2024). Foto: Vincent Thian/AP PHOTO
Pemerintah Malaysia melalui NRES juga menegaskan bahwa Kuala Lumpur aman ditinggali, dan langkah-langkah penguatan monitoring, pemeliharaan, dan investigasi bawah permukaan akan dilakukan guna menghindari ancaman tanah longsor dan sinkhole di masa depan.
Sebagai bagian dari perencanaan jangka panjang, proyek Greater KL Sub-Surface Geological Mapping sedang diperbarui JMG untuk melengkapi data bawah permukaan di Kuala Lumpur.
Proyek ini mencakup 10 otoritas lokal di Lembah Klang dengan tujuan memperbaiki informasi tentang kondisi bawah permukaan kota.
ADVERTISEMENT
Menurut NRES, secara geologis, tanah di Kuala Lumpur terdiri dari 30 persen batuan kapur dan 70 persen batuan granit serta batuan metasedimen, termasuk formasi Kenny Hill, schist Hawthornden, dan schist Dinding.
Di area sinkhole, batuan yang mendominasi adalah batu schist, filit, dan kuarsit dari formasi Kenny Hill.