Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Truk Korban Jembatan Tuban yang Ambruk Belum Bisa Dievakuasi
18 April 2018 9:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut informasi dihimpun kumparan, evakuasi harus ditunda lantaran permintaan pihak BBPJN VIII (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional). Alasannya karena menduga kontur jembatan yang memuat kendaraan crane cukup lemah bila dilakukan evakuasi pengangkatan.
Padahal, sekitar pukul 21.30 WIB, Selasa (17/4) petugas gabungan Polres Tuban dan Polsek Widang telah mendatangkan dua mobil crane, yakni milik JOB-PPEJ Soko dan crane bantuan dari CV Berdikari Jenu.
Dengan bantuan crane, petugas berupaya melakukan evakuasi guna mengeluarkan truk dari patahan jembatan yang telah digenangi air sungai Bengawan Solo.
"Betul. Evakuasi sebenarnya sudah siap kami lakukan. Tali pengait juga sudah dipasangkan ke bagian truk. Tapi BBPJN 8 yang datang menyarankan untuk menghentikan," ujar Kapolsek Widang, AKP Totok Wijanarko kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (18/4).
ADVERTISEMENT
Totok mengungkapkan, pihak BBPJN 8 menyarankan untuk upaya pengangkatan ditunda. BBPJN menilai kontur jembatan yang sebagai pijakan angkutan crane terlalu berisiko untuk dilakukan proses pengangkatan.
"Menurut Bapak Ketut dari BBPJN, kontur dan konstruksi terlalu berat jika dilakukan malam tadi," ujarnya.
Totok menambahkan, evakuasi rencananya akan dilanjutkan pada Rabu (18/4) siang dengan cara berbeda. Menurut dia, evakuasi akan dilakukan dengan cara menarik bangkai bodi truk badan jembatan dari sisi selatan. Bila sebelumnya sisi utara jembatan diperkirakan konstruksinya sudah lemah dan terlalu beresiko.
"Rencana akan ditarik ke atas. Kami akan rapatkan lagi bersama semua pihak pagi ini di Kantor Kecamatan Widang," ujarnya.