Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Trump Akan Bahas Korut dan Iran pada Pidato Pertamanya di PBB
19 September 2017 15:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Sidang Umum PBB akan dimulai pada Selasa (19/9) dan diikuti oleh para pemimpin negara di seluruh dunia. Salah satu pemimpin negara yang dinantikan pidatonya adalah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Trump untuk pertama kalinya sejak diangkat presiden pada Januari lalu akan berada di mimbar PBB, menyampaikan pandangan dan kebijakan Amerika Serikat. Tidak heran Trump ditunggu, pasalnya kebijakan AS akan berpengaruh besar pada berbagai isu dunia.
Menurut pejabat Gedung Putih, Trump dalam pidatonya pada pukul 10.30 waktu New York akan menyampaikan kecaman terhadap program rudal Korea Utara, nuklir Iran, konflik di Venezuela, dan ISIS.
Trump akan menegaskan kembali visi "America First" dalam berbagai kebijakan internasional AS. Salah satunya, dia akan meminta PBB memberikan Amerika Serikat--negara donatur terbesar PBB--timbal balik yang lebih besar.
Dalam pidatonya nanti, dia akan meminta dukungan dunia untuk menghentikan ancaman Korea Utara. Pekan lalu, Dewan Keamanan PBB yang digawangi AS telah menjatuhkan sanksi baru setelah Korut menembakkan lagi rudalnya ke Jepang.
ADVERTISEMENT
Soal Iran, Trump akan menyuarakan kekecewaan AS terhadap pemerintah Teheran yang dianggap melanggar kesepakatan tahun 2015 yang ditandatangani Barack Obama. Trump akan mengkritik program rudal Iran dan campur tangan negara itu dalam berbagai konflik Timur Tengah, terutama Suriah.
"Mereka berdua adalah ancaman dan negara-negara tidak bisa diam saja. Jika kita tidak menghadapinya, mereka akan menggalang kekuatan dan menjadi lebih menakutkan," kata pejabat Gedung Putih yang tidak ingin disebut namanya, berbicara soal Iran dan Korut.
Sementara soal Venezuela, Trump dalam pidatonya akan mengecam pemerintahan Nicolas Maduro yang dianggap kian otoriter di tengah krisis ekonomi negara itu. AS, kata Trump nanti, akan mengambil langkah tambahan jika Venezuela semakin otoriter.