Trump Akan Cabut Sanksi untuk Suriah

14 Mei 2025 10:47 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Putra Mahkota sekaligus perdana menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman berbincang dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat melakukan pertemuan di Riyadh, Arab Saudi, Selasa (13/5/2025). Foto: Brendan Smialowski/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Putra Mahkota sekaligus perdana menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman berbincang dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat melakukan pertemuan di Riyadh, Arab Saudi, Selasa (13/5/2025). Foto: Brendan Smialowski/AFP
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mencabut sanksi untuk Suriah. Ini merupakan perubahan kebijakan yang besar jelang pertemuan dengan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Rabu (14/5), pejabat Gedung Putih mengatakan Trump dijadwalkan akan bertemu Sharaa di Arab Saudi. Sementara dua sumber dari kepresidenan Suriah mengatakan, Trump dan Sharaa akan bertemu pada Rabu pagi waktu setempat.
"Saya akan memerintahkan penghentian sanksi terhadap Suriah untuk memberikan mereka kesempatan untuk jadi hebat," kata Trump di forum investasi di Riyadh, di awal lawatannya ke negara-negara Arab.
"Ini saat Suriah bersinar. Kami akan mencabut sanksi. Semoga beruntung, Suriah. Tunjukkan kepada kami sesuatu yang sangat spesial," kata Trump yang sukses mendulang investasi hingga 1 triliun dolar dalam lawatannya ke Saudi ini.
Kata Trump, keputusan itu diambil setelah berdiskusi dengan Pangeran MBS dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Kedua pemimpin negara itu sangat mendesak AS untuk mencabut sanksi Suriah.
Presiden sementara Suriah Ahmed Al-Sharaa menandatangani rancangan konstitusi, setelah komite ahli hukum Suriah menyerahkannya, di Damaskus, Suriah, Kamis (13/3/2025). Foto: SYRIAN PRESIDENCY/ via Reuters
Pencabutan sanksi AS terhadap Suriah akan membuka jalan bagi keterlibatan yang lebih besar oleh organisasi kemanusiaan yang bekerja di Suriah, mempermudah investasi dan perdagangan asing.
ADVERTISEMENT
Langkah mengejutkan itu dilakukan meski Israel sangat curiga terhadap pemerintahan Suriah, kekhawatiran yang awalnya juga dirasakan sejumlah pejabat AS. Pejabat Israel terus menyebut Sharaa sebagai jihadis, meski dia telah memutuskan hubungan dengan Al Qaeda pada 2016.
Trump mengatakan akan mencabut semua sanksi. Menurutnya, ini adalah saatnya bagi Suriah untuk maju ke depan.
Dia mengatakan sejumlah langkah telah dilakukan untuk memperbaiki hubungan yang normal dengan Suriah. Menlu AS Marco Rubio juga akan bertemu dengan pejabat Suriah minggu ini.
Sanksi AS terhadap Suriah telah berlangsung selama beberapa dekade dengan sejumlah tahapan, misalnya ada sanksi yang diberlakukan sejak 1979, ada yang sejak 2004 dan ada yang sejak 2011.

Reaksi Suriah

Kerabat dan tetangga menghadiri prosesi pemakaman empat anggota pasukan keamanan Suriah yang tewas dalam bentrokan dengan loyalis Presiden terguling Bashar Assad di pesisir Suriah, di desa Al-Janoudiya, sebelah barat Idlib, Sabtu (8/3/2025). Foto: Omar Albam/AP Photo
Menlu Suriah Asaad al-Shibani mengatakan, keputusan AS itu menjadi titik balik bagi masyarakat Suriah dalam upaya membangun kembali negara itu.
ADVERTISEMENT
"Kami siap membina hubungan dengan AS yang berakar pada rasa saling menghormati, kepercayaan, dan kepentingan bersama," kata Shibani.
Dia juga mengatakan Trump bisa mendapatkan kesepakatan perdamaian dan kemenangan kepentingan AS di Suriah, tapi tanpa penjelasan lebih lanjut.
Presiden Lebanon Joseph Aoun pun memuji keputusan Trump. Ia menyebut langkah Trump itu berani, menjadi langkah baru bagi Suriah menuju pemulihan dan stabilitas.

Suriah di bawah Pemerintahan Ahmed al-Sharaa

Presiden sementara Suriah Ahmad al-Sharaa di istana kerajaan, Riyadh, Arab Saudi, Minggu (2/2/2025). Foto: Kementerian Media Saudi/via AP Photo
Keputusan pencabutan sanksi itu menjadi dorongan besar bagi Sharaa yang tengah berjuang mengendalikan negara itu di bawah pemerintahan Damaskus.
Tantangan itu terlihat nyata ketika loyalis Bashar al-Assad menyerang pasukan pemerintah pada Maret lalu, yang memicu serangan balas dendam. Kelompok bersenjata membunuh ratusan warga sipil dari minoritas Alawite yang dikecam keras oleh AS.
ADVERTISEMENT
Sharaa selama bertahun-tahun menjadi pemimpin sayap resmi Al Qaeda dalam konflik Suriah. Dia bergabung dengan Al Qaeda di Irak dan dipenjara selama 5 tahun di penjara AS. AS pun mencabut hadiah USD 10 juta (setara Rp 165 M) untuk kepala Sharaa pada Desember lalu.
Di bawah pemerintahan sebelumnya, Bashar al-Assad, Suriah berperang dengan Israel, mempertahankan hubungan yang dekat dengan Iran dan Rusia, dan memiliki hubungan yang kurang baik dengan negara Barat.
Sejak Desember, militer Israel telah mengokupansi wilayah Suriah dekat Dataran Tinggi Golan, yang telah diduduki Israel sejak 1967. Israel juga rutin meluncurkan serangan udara ke Suriah.