Trump Akan PHK Lebih Banyak Lagi ASN di Pemerintah Federal AS

Donald Trump di dalam pesawat kepresidenan pada Senin (10/2/2025). Foto: Ben Curtis/Pool via Reuters

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat di bawah Donald Trump akan melakukan pemecatan massal lebih besar lagi dalam waktu dekat. Kebijakan itu merupakan inisiatif dari Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang dipimpin Elon Musk.

Pemecatan massal skala besar itu menyasar ASN di pemerintah federal AS. Informasi langkah PHK massal tersebut tertuang pada memo yang diteken oleh Direktur Manajemen dan Anggaran, Russel Vought, yang dirilis pada Rabu (26/2).

Presiden terpilih AS Donald Trump berbincang dengan Direktur utama Tesla, Inc. Elon Musk saat menyaksikan peluncuran uji coba penerbangan keenam roket SpaceX Starship di Brownsville, Texas, Amerika Serikat, Selasa (19/11/2024). Foto: Brandon Bell/ Pool via REUTERS

"Pemerintah federal mahal, tidak efisien, dan terlilit utang," kata Vought dalam memo tersebut seperti dikutip dari Reuters.

"Dana pajak disedot untuk mendanai program-program yang tidak produktif dan tidak perlu yang menguntungkan kelompok-kelompok kepentingan radikal sambil merugikan warga negara Amerika yang bekerja keras,” sambung dia.

Dalam memo tersebut setiap badan-badan pemerintahan federal diminta bekerja sama dengan DOGE untuk melakukan pemangkasan ASN.

Semenjak kembali ke Gedung Putih, Trump telah memberikan wewenang penuh terhadap Musk dan DOGE yang dipimpinnya untuk memangkas pengeluaran Pemerintah AS. Musk dikenal sebagai orang terkaya di dunia yang mendukung Trump semasa pemilu lalu.

Presiden Donald Trump berbincang dengan pengusaha Elon Musk yang mengajak anaknya saat melakukan pertemuan di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (11/2/2025). Foto: Kevin Lamarque/REUTERS

Pada beberapa kesempatan, Musk berulang kali menyatakan bahwa AS akan bangkrut jika pemangkasan anggaran tidak dilakukan.

Untuk saat ini mayoritas terdampak pemangkasan dan efisiensi anggaran adalah ASN yang masih dalam massa percobaan. Istilah percobaan dipakai untuk ASN yang baru direkrut.

Selain itu, AS juga memberikan tawaran bagi ASN untuk keluar dari pekerjaan (buyout) dengan imbalan delapan bulan gaji. Jika tidak menerima, maka mereka berisiko dipecat pada pemangkasan di masa depan.

Menurut laporan Gedung Putih, saat ini sudah 65 ribu AS yang menyepakati buyout kontrak kerja dan keluar dari statusnya sebagai ASN.