Trump Ancam Jatuhkan Sanksi jika Turki Tidak Bebaskan Pastur AS

27 Juli 2018 10:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
ADVERTISEMENT
Presiden Donald Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Turki jika negara itu tidak membebaskan pastur Amerika Serikat dari penjara. Ancaman Trump ini direspons dengan keras oleh pemerintahan Recep Tayyip Erdogan.
ADVERTISEMENT
Melalui akun Twitternya pada Kamis (26/7), Trump mengatakan AS akan menjatuhkan sanksi besar kepada Turki karena masih memenjarakan Pastur Andrew Brunson. Menurut Trump, Brunson adalah "seorang Kristen yang baik, penyayang keluarga, dan manusia yang luar biasa."
"Dia sangat menderita. Pria beriman yang tidak berdosa ini harus dibebaskan secepatnya!" tulis Trump.
Ancaman yang sama kemudian juga disampaikan oleh Wakil Presiden Mike Pence dalam konferensi kebebasan beragama yang diadakan Kementerian Luar Negeri AS.
"Untuk Presiden Erdogan dan pemerintah Turki, saya punya pesan dari presiden Amerika Serikat: Bebaskan Pastur Andrew Brunson sekarang atau bersiap menghadapi konsekuensinya," kata Pence.
Baik Pence dan Trump tidak menyebutkan sanksi seperti apa yang akan dijatuhkan untuk Turki. Namun ancaman ini membuat mata uang lira Turki melemah sebentar menjadi 4,89 per dolar Amerika.
Pendeta Andrew Brunson. (Foto: STR/DHA/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pendeta Andrew Brunson. (Foto: STR/DHA/AFP)
Pemerintah Erdogan marah atas ancaman tersebut. Mereka mengatakan ancaman itu tidak bisa diterima dan merusak aliansi AS dan Turki, dua negara anggota NATO.
ADVERTISEMENT
"Amerika Serikat harus mempertimbangkan lagi pendekatannya dan mengambil posisi yang konstruktif sebelum merusak lebih jauh kepentingan dan aliansinya dengan Turki," kata juru bicara Erdogan Ibrahim Kalim.
Brunson, pastur dari North Carolina telah bekerja di Turki selama lebih dari 20 tahun. Dia ditangkap setelah dituduh membantu kelompok Fethullah Gulen pada kudeta militer di Ankara dan Istanbul pada 2016 lalu. Brunson membantah tuduhan ini.
Pekan ini Brunson dibawa ke penjara di kota Izmir di pesisir. Perundingan untuk pembebasan Brunson masih terus dilakukan oleh kedua negara.