Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Trump Ancam Pangkas Rp 16 T Dana Penelitian Kesehatan Harvard
21 April 2025 13:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Presiden AS Donald Trump kembali mengancam memangkas dana sebesar USD 1 miliar (setara Rp 16 triliun) lagi untuk Universitas Harvard โ salah satu kampus bergengsi di dunia. Menurut laporan Wall Street Journal, kali ini pemangkasan dana akan menyasar penelitian kesehatan.
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Trump telah menahan dana pemerintah untuk Harvard, Columbia, dan universitas elite lainnya buntut aksi demonstrasi mendukung Palestina. Pemerintah Trump berdalih, universitas gagal mengontrol antisemitisme di kampus.
Dikutip dari Reuters, Senin (21/4), Harvard mengambil sikap dengan menolak tuntutan pemerintah untuk mengendalikan badan mahasiswa, fakultas dan kurikulum. Harvard menilai, tuntutan itu berarti menyerahkan kontrol universitas ke pemerintah.
Hanya dalam hitungan jam, pemerintah mengumumkan membekukan dana federal sebesar USD 2,3 miliar (setara Rp 37 triliun) dan 3 hari berikutnya mengancam mencabut status bebas pajak Harvard.
The Journal, yang mengutip orang-orang yang mengetahui masalah itu, melaporkan rencana untuk menarik dana penelitian tambahan sebesar USD 1 miliar muncul setelah pejabat pemerintah mengira daftar panjang tuntutan yang mereka kirim ke Harvard pada 11 April merupakan titik awal rahasia untuk negosiasi. Pejabat itu kaget ketika Harvard merilis surat tersebut ke publik.
ADVERTISEMENT
Pejabat Trump telah berencana memperlakukan Harvard lebih lunak daripada Columbia. Namun, kata laporan The Journal lagi, pemerintah akan meningkatkan tekanan terhadap Harvard.
Gedung Putih dan Harvard tidak segera merespons permintaan Reuters untuk memberikan komentar.
Sejak dilantik pada Januari 2025, Trump telah menindak universitas-universitas top AS, menuduh universitas itu salah menangani aksi protes pro-Palestina dan membiarkan antisemitisme meningkat di kampus.
Sebelumnya, pemerintah mengirim daftar tuntutan pada 3 April ke Harvard dan universitas Ivy League lainnya untuk melanjutkan penerimaan dana federal. Ini termasuk larangan penggunaan masker, menghapus program keberagaman, kesetaraan dan inklusi, dan kerja sama yang lebih erat dengan penegak hukum.
Surat tertanggal 11 April yang ditandatangani pejabat Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan dan Administrasi Layanan Umum memperluas daftar tersebut.
ADVERTISEMENT
Di antara tuntutan lainnya, surat itu menyatakan Harvard untuk berhenti mengakui sejumlah kelompok pro-Palestina dan meminta untuk melaporkannya ke otoritas federal mahasiswa asing yang melanggar aturan universitas.