Trump: Baghdadi Tewas Seperti Seorang Pengecut

28 Oktober 2019 3:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Not Cover) Foto: AFP/Brendan Smialowski
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Not Cover) Foto: AFP/Brendan Smialowski
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kematian pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi dalam serangan AS ke Suriah. Trump memastikan Baghdadi tewas usai meledakkan diri dengan rompi bom yang ia kenakan saat melarikan diri bersama ketiga anaknya di Idlib.
ADVERTISEMENT
"Dia mati 'seperti anjing', dia mati seperti seorang pengecut," ujar Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, Sabtu (27/10), dilansir Reuters.
Pemimpin ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi. Foto: Reuters
"Dia merintih, menjerit dan menangis. Dia tidak mati sebagai pahlawan, dia mati sebagai pengecut," tambah Trump.
Trump mengatakan, Baghdadi melarikan diri dari pasukan AS dan terjebak di dalam terowongan di Idlib. Karena terjebak, Baghdadi akhirnya memilih meledakkan diri bersama ketiga anaknya.
"Penjahat yang berusaha sangat keras untuk menakut-nakuti orang lain, menghabiskan saat-saat terakhirnya dalam ketakutan, panik, takut akan pasukan Amerika yang menjatuhkannya," kata Trump.
Sekretaris Pertahanan AS, Mark Esper, sebelumnya menegaskan tujuan operasi kali ini adalah untuk menangkap Baghdadi, bahkan sebisa mungkin membunuhnya.
Esper mengklaim tak ada pasukannya yang tewas. Hanya ada dua anggota pasukan dan seekor anjing militer mengalami luka ringan.
ADVERTISEMENT
Trump mengaku mengerahkan delapan helikopter untuk membawa pasukan khusus AS ke kompleks persembunyian Baghdadi. Menurutnya, sempat terjadi baku tembak antara Baghdadi dan pasukan AS sebelum pemimpin ISIS itu tewas.
Pihak Istana menyebut kepastian kematian Baghdadi didapat dari hasil tes DNA potongan tubuh Baghdadi.
Presiden AS Donald Trump berpidato di Washington, AS, Sabtu, (12/10/2019). Foto: REUTERS/Yuri Gripas