Trump Bakal Larang Pengungsi dari Jalur Gaza Masuk AS jika Menang Pilpres 2024

17 Oktober 2023 17:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Presiden AS Donald Trump memberikan sambutan usai menjalani persidangan di Palm Beach, Florida, AS.  Foto: Marco Bello/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Presiden AS Donald Trump memberikan sambutan usai menjalani persidangan di Palm Beach, Florida, AS. Foto: Marco Bello/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eks Presiden Amerika Serikat sekaligus kandidat calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, bakal mengambil sikap anti-imigran yang lebih ekstrem jika dia kembali terpilih dalam Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Trump berjanji akan memperluas larangan bagi imigran dari negara-negara berkonflik โ€” khususnya pengungsi Palestina dari Jalur Gaza, memasuki wilayah ke AS.
Dikutip dari The Independent, pernyataan itu disampaikan Trump saat berbicara di hadapan suporternya di Negara Bagian Iowa pada Senin (16/10) malam.
Trump mengatakan, dia bakal memberlakukan 'penyaringan ideologis' untuk seluruh imigran yang hendak memasuki wilayah AS di bawah kepemimpinannya kelak.
Mantan presiden pertama di AS yang pernah terjerat kasus hukum itu juga menegaskan bakal menolak izin masuk orang Palestina โ€” lebih dari 1 juta di antaranya menjadi pengungsi akibat perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Menurut Trump, penolakan izin masuk itu dibutuhkan demi menjaga keamanan nasional negaranya. "Kami tidak akan menerima siapa pun dari Gaza, Suriah, Somalia, Yaman, atau Libya atau negara mana pun yang mengancam keamanan kami," ucap Trump.
ADVERTISEMENT
"Saya melarang pengungsi dari Suriah, saya melarang pengungsi dari โ€” tempat-tempat yang sangat berbahaya โ€” dan dari semua tempat paling berbahaya di seluruh dunia, saya melarang mereka," jelasnya.
Warga memeriksa bangunan yang rusak di kamp pengungsi Nur Shams di kota Tulkarm di Tepi Barat Utara, Palestina pada Selasa (5/9/2023). Foto: AFP
"Dalam masa jabatan kedua saya nanti, kami akan memperluas setiap larangan tersebut," sambung Trump.
Tak berhenti di situ, Trump juga mengatakan bakal mengusir siapa pun yang bersimpati pada Hamas hingga mencabut visa pelajar bagi mahasiswa asing yang berhaluan radikal anti-Amerika atau antisemit (kebencian terhadap kaum Yahudi).
"Jika Anda ingin menghapuskan negara Israel, Anda didiskualifikasi, jika Anda mendukung Hamas atau ideologi di balik Hamas, Anda didiskualifikasi, dan jika Anda seorang komunis, Marxis, atau fasis, Anda didiskualifikasi," ungkap Trump.
Sebenarnya, Trump sempat memberlakukan kebijakan anti-imigran ketat ketika menjabat sebagai presiden di periode 2017-2021. Kala itu, Trump bahkan melarang setiap orang yang beragama Islam memasuki wilayah Paman Sam.
ADVERTISEMENT
Trump sempat mengeluarkan larangan besar-besaran bagi imigran dari negara yang dianggap 'rawan' dan mayoritas penduduknya muslim, yaitu Iran, Libya, Somalia, Suriah, dan Yaman.
Kemudian, larangan diperluas ke negara-negara musuh AS seperti Venezuela dan Korea Utara. Namun, larangan tersebut dicabut oleh Presiden Joe Biden saat mulai menjabat pada Januari 2021.