news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Trump Bungkam soal Rencana AS untuk Perdamaian Israel-Palestina

26 Juni 2018 10:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
ADVERTISEMENT
Presiden Donald Trump bungkam soal rencana Amerika Serikat untuk perdamaian Israel dan Palestina. Sebelumnya, menantu Trump sekaligus penasihat Gedung Putih Jared Kushner mengatakan AS memiliki rencana perdamaian dan akan segera mengungkapkannya.
ADVERTISEMENT
Berbicara kepada wartawan usai pertemuan dengan Raja Abdullah dari Yordania di Gedung Putih, Senin (26/6), Trump tidak menjawab ketika ditanya kapan rencana perdamaian itu akan diungkapkan. Dia hanya mengatakan, "kemajuan telah dibuat".
"Banyak kemajuan yang telah dibuat di Timur Tengah, banyak," kata Trump seperti dikutip AFP.
Trump menyinggung soal penarikan AS dari kesepakatan nuklir dengan Iran. Menurut Trump, kesepakatan yang diteken Presiden Barack Obama pada 2015 tersebut hanya menguntungkan Iran tanpa kejelasan denuklirisasi.
"Ini dimulai dengan dihentikannya kesepakatan yang buruk dengan Iran, kesepakatan itu adalah bencana, dan banyak perubahan setelah diakhiri," kata Trump.
Sebelumnya Jared Kushner dalam wawancara dengan koran Palestina Al-Quds yang diterbitkan Minggu (24/6) mengatakan AS akan mengumumkan rencana perdamaian Israel-Palestina jika Presiden Palestina Mahmoud Abbas tetap menolak bertemu.
ADVERTISEMENT
"Jika Presiden Abbas siap kembali ke meja perundingan, maka kami siap berpartisipasi dalam diskusi, tapi jika tidak, maka kami akan mengungkapkan rencana itu ke publik," kata Kushner.
Abbas telah menyatakan pertemuan dengan AS hanya akan "membuang waktu dan berpotensi gagal". Sejak Trump mengumumkan rencana pemindahan Kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem Desember tahun lalu, Abbas menolak bertemu pejabat pemerintah Trump.
Perundingan damai sendiri telah mandek sejak 2014 setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghentikan moratorium pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat yang menyalahi hukum internasional. Kondisi diperparah dengan dipindahkannya Kedutaan Besar AS di Israel ke Yerusalem.