Trump Cabut Kebijakan Biden: Kirim 900 Kg Bom MK-84 ke Israel

26 Januari 2025 11:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif di Ruang Oval Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (21/1/2025). Foto: Jim Watson/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif di Ruang Oval Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (21/1/2025). Foto: Jim Watson/AFP
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencabut penangguhan pengiriman bom seberat 2.000 pon (907 kg) ke Israel yang sebelumnya diberlakukan Joe Biden. Langkah itu diambil di tengah kritik internasional atas serangan Israel di Gaza.
ADVERTISEMENT
“Kami melepaskannya hari ini. Mereka membayarnya dan sudah menunggu lama,” kata Trump kepada wartawan di atas Air Force One, Sabtu (24/1).
Pejabat Gedung Putih mengatakan, 1.800 unit bom MK-84 akan dimuat ke dalam kapal dan dikirim ke Israel dalam beberapa hari mendatang.
Biden pada Mei 2024, menunda pengiriman bom ini karena khawatir dampaknya terhadap warga sipil terutama di Rafah, Gaza. Namun, Trump menepis kekhawatiran tersebut.
Mengutip Reuters, ketika Trump ditanya alasannya mencabut penangguhan, ia menjawab singkat, “Karena mereka membelinya.”
Suasana bangunan yang hancur akibat gencatan senjata Hamas-Israel di Jabalia, Jalur Gaza, Selasa (21/1/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS
Keputusan Trump memperkuat dukungan AS terhadap Israel, meski Washington menghadapi tekanan global atas krisis kemanusiaan di Gaza.
Kelompok hak asasi manusia telah menyerukan embargo senjata, tetapi tuntutan mereka tak membuahkan hasil.
ADVERTISEMENT
Gencatan senjata yang baru berjalan sepekan sempat membawa harapan.
Beberapa sandera Israel yang ditahan Hamas dibebaskan dengan imbalan tahanan Palestina.
Namun, sebelum pelantikannya pada 20 Januari , Trump sudah memperingatkan akan ada “neraka yang harus dibayar” jika semua sandera tidak dilepaskan.
Militan Hamas Palestina berkumpul selama serah terima sandera yang diculik selama serangan 7 Oktober 2023 di Israel oleh Hamas kepada anggota Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Kota Gaza, Minggu (19/1/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS
Sejak 7 Oktober 2023, serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 47.000 orang. Hampir seluruh warga Gaza mengungsi, dan kelaparan meluas. Israel menghadapi tuduhan genosida dan kejahatan perang, tapi selalu membantahnya.
Di sisi lain, AS menyatakan bantuannya ke Israel bertujuan melawan kelompok-kelompok militan yang didukung Iran, termasuk Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, dan Houthi di Yaman.