Trump: Harvard Tak Bisa Dianggap Tempat Belajar Layak, Ajarkan Kebencian

17 April 2025 11:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Saul Loeb/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Saul Loeb/AFP
ADVERTISEMENT
Presiden AS Donald Trump menyampaikan pernyataan setelah membekukan dana hibah dan mengancam mencabut status bebas pajak Universitas Harvard โ€” institusi pendidikan tertua di AS dan salah satu universitas bergengsi di dunia.
ADVERTISEMENT
Trump menyebut Harvard sebagai lelucon dan menyatakan kampus swasta itu harus kehilangan kontrak penelitian pemerintah.
"Harvard tidak bisa lagi dianggap sebagai tempat belajar yang layak, dan tidak bisa dianggap sebagai bagian dari daftar Universitas atau Kampus Terhebat di Dunia," kata Trump di platform Truth Social, dikutip dari AFP, Kamis (17/4).
"Harvard merupakan lelucon, mengajarkan kebencian dan kebodohan, dan tidak boleh lagi menerima Dana Federal," lanjutnya.
Para demonstran berkumpul di Cambridge Common menyerukan kepada pimpinan Harvard untuk menolak campur tangan pemerintah federal terhadap universitas tersebut di Cambridge, Massachusett, AS (12/4/2025). Foto: Nicholas Pfosi/REUTERS
Trump sangat marah karena Harvard menolak tuntutannya untuk tunduk pada pengawasan pemerintah atas pendaftaran, perekrutan, dan kecenderungan politik.
CNN dan Washington Post pada Rabu (16/4) melaporkan bahwa biro pajak Internal Revenue Service (IRS) membuat rencana untuk mencabut status bebas pajak Harvard setelah dapat permintaan dari Trump.
Orang-orang berjalan di kampus Sekolah Bisnis Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, Selasa (15/4/2025). Foto: Faith Ninivaggi/REUTERS
Juru bicara Gedung Putih Harrison Fields mengatakan setiap tindakan yang akan dilakukan IRS akan dilakukan secara independen dari presiden.
ADVERTISEMENT
"Penyelidikan terhadap pelanggaran status pajak oleh institusi apa pun telah dimulai sebelum postingan Trump di Truth Social," kata Fields.
Trump dan tim Gedung Putih membenarkan serangan yang mereka lakukan terhadap universitas sebagai reaksi yang mereka sebut anti semitisme yang tidak terkontrol dan perlu untuk mengembalikan program keberagaman yang bertujuan untuk mendorong kaum minoritas.
Tuduhan anti semitisme didasarkan aksi protes menentang serangan Israel di Gaza yang terjadi di berbagai universitas di AS tahun lalu.
Aksi demo pro-Palestina di kampus Harvard, Selasa (22/4/2024). Foto: Joseph Prezioso / AFP
Dalam surat yang dikirim ke Harvard, pemerintahan Trump menuntut hal-hal sebagai berikut:
1. Mengakhiri penerimaan mahasiswa yang mempertimbangkan ras atau asal negara;
2. Mencegah penerimaan mahasiswa asing yang memusuhi nilai-nilai dan institusi AS
3. Mengakhiri perekrutan staf berdasarkan ras, agama, jenis kelamin, atau asal negara;
ADVERTISEMENT
4. Mengurangi kekuatan mahasiswa dalam tata kelola kampus;
5. Mengaudit mahasiswa dan staf untuk keberagaman sudut pandang;
6. Mereformasi seluruh program untuk catatan anti semitisme atau bias lainnya yang mengerikan;
7. Menindak protes kampus.