Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku kehilangan kesabaran dengan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Hal itu diungkapkan Trump setelah melihat foto sandera Israel yang dibebaskan Hamas, dan membandingkan mereka dengan penyintas Holocaust.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Senin (10/2), Trump melihat gambar 3 sandera Israel yang tampak kurus kering ketika dibebaskan pada Sabtu (8/2) lalu. Ini mendatangkan ketidakpastian atas nasib kesepakatan gencatan senjata sebelum 76 sandera sisanya akan dibebaskan. Apalagi, Trump sebelumnya juga mengungkapkan keinginan pemerintahannya untuk memindahkan warga Palestina dan mengambil alih Jalur Gaza.
"Mereka terlihat seperti penyintas Holocaust. Mereka dalam kondisi yang buruk. Mereka kurus kering," kata Trump kepada wartawan di Air Force One menuju New Orleans untuk menghadiri Super Bowl.
"Saya tidak tahu sampai kapan kami dapat menahannya. Pada saatnya kami kehilangan kesabaran," kata Trump lagi.
"Saya tahu kita memiliki kesepakatan mereka terus menerus datang, tapi mereka dalam kondisi yang buruk," kata Trump terkait sandera Israel.
ADVERTISEMENT
Ohad Ben Ami dan Eli Sharabi yang ditahan sebagai sandera dari Kibbutz Be'eri saat serangan Hamas di selatan Israel pada 7 Oktober 2023 dan Or Levy yang ditangkap di hari festival musik Nova akhirnya dibebaskan oleh Hamas dan diserahkan kepada otoritas Israel.
Ketiga tampak dalam kondisi buruk jika dibandingkan dengan 18 sandera lainnya yang sudah lebih dulu dibebaskan. Banyak tahanan Palestina yang dibebaskan Israel juga tampak kurus kering.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (8/2) mengatakan sandera yang telah dibebaskan itu akan segera ditangani. Sebagai gantinya, Israel membebaskan 183 tahanan Palestina di hari yang sama.
Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia tetap berkomitmen untuk mengambil alih Gaza setelah warga Palestina pergi atau dikeluarkan dari wilayah itu.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan negara-negara lain kemungkinan akan mengambil bagian dalam membangun kembali Gaza di sejumlah wilayah.
"Menyangkut pembangunan kembali, kami mungkin akan memberikannya kepada negara-negara lain di Timur Tengah untuk membangun sebagian wilayah, yang lain akan melakukannya melalui naungan kami. Namun kami berkomitmen untuk memiliki, mengambil alih, dan memastikan Hamas tidak akan kembali," kata Trump.