Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Trump Ikut-ikutan Berkomentar Pedas, Iran Makin Memanas
31 Desember 2017 4:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden AS Donald Trump ternyata ikut memantau berjalannya gejolak protes di Iran. Bahkan Ia mengeluarkan komentar pedas tentang kondisi di sana melalui akun twitter pribadinya, Minggu (31/12).
ADVERTISEMENT
Trump mengatakan bahwa negara tidak dapat menghentikan aspirasi rakyatnya yang menginginkan perubahan.
“Rezim yang menindas tidak dapat bertahan selamanya." cuit Trump dalam akun twitternya.
Trump mengunggah dua video pidatonya di Majelis Umum PBB pada bulan September ke twitter, Ia menyoroti rezim Iran yang Washington anggap sebagai musuh utamanya di Timur Tengah.
"Rezim yang menindas tidak dapat bertahan selamanya, dan hari akan tiba ketika orang-orang Iran akan menghadapi pilihan," kata Trump dalam pidatonya itu.
"Dunia sedang menonton!" Secara pedas ia menyindir pemerintah Iran dalam cuitan lainnya.
Dilansir AFP, cuitan Trump merupakan responsnya terhadap demonstrasi yang sudah berlangsung di Iran selama 3 hari berturut-turut.
Perlu diketahui bahwa gelombang demonstrasi di Iran dimulai dari Mashhad pada Kamis (28/12) lalu. Saat ini demonstrasi sudah berlangsung di beberapa daerah seperti, Teheran, Kermanshah, Arak, Qazvin, Khorramabad, Karaj, dan Sabzevar.
ADVERTISEMENT
Demonstrasi pun semakin tidak terkendali karena masa anti pemerintah bertemu dengan masa aksi pro pemerintah yang sedang menggelar peringatan gerakan reformasi 2009 sehingga bentokan antara keduanya pun tak terelakan.
Bahkan pada Sabtu, (30/12) sempat terjadi bentrokan antara demonstran dengan aparat di sekitar kampus Teheran. Ratusan demonstran tandingan yang pro-pemerintah kemudian berhasil menguasai gerbang masuk universitas tersebut, sambil berteriak "matilah para penghasut".