Trump Ingin Bicara Langsung dengan Iran soal Kesepakatan Nuklir

4 April 2025 19:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Donald Trump menunjukkan dokumen yang telah ditanda tangani mengenai tarif impor baru saat "Make America Wealthy Again" di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (2/4/2025). Foto: Brendan Smialowski/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Donald Trump menunjukkan dokumen yang telah ditanda tangani mengenai tarif impor baru saat "Make America Wealthy Again" di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (2/4/2025). Foto: Brendan Smialowski/AFP
ADVERTISEMENT
Presiden AS Donald Trump menyatakan ingin berbicara langsung dengan Iran terkait kesepakatan nuklir. Sebelumnya, Trump mengancam akan mengebom Iran jika negara itu mengembangkan senjata nuklir.
ADVERTISEMENT
Kepada pemimpin Iran, Trump memberikan tenggat waktu 2 bulan untuk mencapai kesepakatan program nuklir, yang membuat tegang hubungan Iran dengan negara-negara Barat selama beberapa dekade.
Negara Barat termasuk Amerika Serikat sudah lama menuduh Iran mengejar pengembangan senjata nuklir. Namun, tuduhan itu dibantah Iran yang bersikeras pengembangan program nuklir untuk tujuan perdamaian.
"Saya rasa lebih baik jika kita melakukan pembicaraan langsung," kata Trump kepada wartawan di dalam pesawat kepresidenan Air Force One, dikutip dari AFP, Jumat (4/4).
"Saya rasa itu akan berjalan cepat dan anda memahami pihak lain lebih baik dari anda daripada melalui perantara," lanjutnya.
Minggu lalu, Menlu Iran Abbas Araghchi mengatakan Teheran tidak akan terlibat dalam pembicaraan langsung dengan Washington.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi nuklir Iran. Foto: Nazanin Tabatabaee Yazdi/TIMA via REUTERS
"Sampai ada perubahan pendekatan AS terhadap republik Islam (Iran)," ujarnya.
Di periode pertamanya pada 2015, Trump membatalkan kesepakatan nuklir yang dinegosiasikan pendahulunya, Barack Obama, dan kembali menerapkan sanksi terhadap Iran.
Kesepakatan antara Iran dan negara-negara besar dunia itu mengharuskan Iran membatasi ambisi nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.
"Mereka ingin menggunakan perantara, saya rasa itu tidak lagi berlaku," kata Trump.
"Saya rasa mereka khawatir. Saya rasa mereka merasa rentan. Saya tidak ingin membuat mereka merasa begitu. Saya rasa mereka ingin bertemu," lanjutnya.
Bulan lalu, Trump mengatakan telah menulis surat kepada pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei meminta negosiasi nuklir dan memperingatkan kemungkinan tindakan militer jika Iran menolak.
Khamenei merespons dengan mengatakan bahwa ancaman AS tidak akan membawa mereka ke mana-mana dan memperingatkan tindakan balasan jika AS melakukan sesuatu yang jahat terhadap AS.
ADVERTISEMENT