Trump Ingin Rebut Greenland dari Denmark, Uni Eropa Tak Akan Tinggal Diam

8 Januari 2025 17:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menyampaikan pidato kemenangan Pemilu AS 2024 di Palm Beach County Convention Center, West Palm Beach, Florida, AS, Rabu (6/11/2024). Foto: Brian Snyder/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menyampaikan pidato kemenangan Pemilu AS 2024 di Palm Beach County Convention Center, West Palm Beach, Florida, AS, Rabu (6/11/2024). Foto: Brian Snyder/REUTERS
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, mengatakan Uni Eropa tidak akan membiarkan negara lain menyerang kedaulatan perbatasan. Hal ini dikatakan Barrot sebagai tanggapan atas pernyataan Presiden terpilih AS Donald Trump yang ingin mengambil alih Greenland.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Rabu (8/1), Barrot mengatakan tidak percaya AS ingin menginvasi pulau Arktik yang luas, yang telah menjadi bagian Denmark selama lebih dari 600 tahun.
“Tak perlu dipertanyakan lagi bahwa Uni Eropa tidak akan membiarkan negara lain di dunia menyerang kedaulatan perbatasan, siapa pun mereka,” katanya kepada France Inter Radio.
“Kami adalah benua yang kuat,” kata Barrot.
“Jika anda bertanya kepada saya apakah AS akan menginvasi Greenland, jawaban saya adalah tidak. Namun, apakah kita sudah memasuki masa di mana yang terkuatlah yang bertahan? Maka jawaban saya adalah iya,” ujarnya.
Ilustrasi Peta Greenland. Foto: Alexander Lukatskiy/Shutterstock
Ia menyebut, Uni Eropa tidak boleh membiarkan diintimidasi atau terlalu khawatir, tapi harus bangkit dan memperkuat diri.
Pernyataan Trump itu bermula ketika dia menyampaikan pernyataan di hadapan media di kediamannya di Mar-a-Lago, Florida, terkait kebijakan luar negeri AS, Selasa (7/1).
ADVERTISEMENT
Saat itu, Trump menyebut AS membutuhkan Greenland untuk kepentingan keamanan.
Penginapan di Ilimanaq Lodge, di Ilimanaq, Greenland, di mana para tamu dapat menyaksikan ikan paus dan gunung es yang mengapung di Teluk Disko. 28 Juni 2022. Foto: Odd Andersen/AFP
“Kami membutuhkan Greenland untuk kepentingan keamanan,” kata Trump, dikutip dari AFP.
Selain Greenland, Trump juga menyinggung Terusan Panama. Terusan Panama memang dibangun oleh AS dan telah diserahkan ke negara Amerika Tengah 25 tahun yang lalu.
Trump menyebut Terusan Panama “sangat penting untuk negara kita”.
“Lihat, Terusan Panama sangat penting untuk negara kita. Terusan Panama sedang dioperasikan oleh China, dan kita memberikan Terusan Panama ke Panama, kita tidak memberikannya ke China,” kata Trump.
“Dan mereka telah menyalahgunakannya, mereka menyalahgunakan hadiah itu,” lanjutnya.
Panama telah berulang kali membantah tuduhan Trump bahwa China telah diberikan peran untuk mengelola terusan itu atau diberi tarif istimewa untuk menggunakannya.
ADVERTISEMENT
Sementara terkait Kanada, Trump mengancam akan menggunakan “paksaan ekonomi” terhadap Ottawa setelah mengusulkan agar Kanada harus menjadi negara bagian ke-51 AS. PM Kanada, Justin Trudeau, kemudian bereaksi.
“Tidak ada satu kesempatan pun Kanada akan menjadi bagian AS”.
Meski demikian, belum jelas apakah Trump memang serius ingin memperluas teritori AS, termasuk lewat kekuatan militer, atau pernyataan sensasional hanya sekadar taktik tawar menawar untuk memperoleh konsesi ekonomi atau politik.