Trump Ingin Yordania dan Mesir Tampung Lebih Banyak Korban Perang Gaza

26 Januari 2025 12:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina yang mengungsi berjalan melewati reruntuhan saat mereka mencoba kembali ke rumah menyusul dimulainya gencatan senjata di Jalur Gaza, Minggu (19/1/2025). Foto: Khalil Ramzi/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina yang mengungsi berjalan melewati reruntuhan saat mereka mencoba kembali ke rumah menyusul dimulainya gencatan senjata di Jalur Gaza, Minggu (19/1/2025). Foto: Khalil Ramzi/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali berbicara mengenai relokasi korban perang di Gaza. Sebelumnya, wacana Trump untuk mengirim 2 juta warga Palestina ke Indonesia pun sempat menggegerkan Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Kali ini, ia meminta Yordania dan Mesir untuk menerima lebih banyak warga Palestina yang mengungsi akibat serangan Israel di wilayah tersebut. Pernyataan itu disampaikan Trump di Air Force One, Sabtu (25/1).
“Saya bilang, saya ingin Anda menerima lebih banyak lagi (warga Gaza) karena saya melihat seluruh Jalur Gaza saat ini dan itu kacau, benar-benar kacau. Saya ingin dia menerimanya,” kata Trump, merujuk pada percakapan teleponnya dengan Raja Yordania Abdullah, seperti diberitakan Reuters.
Eks Presiden AS Joe Biden menyentuh bahu Raja Abdullah dari Yordania, saat mereka menghadiri konferensi pers, setelah pertemuan mereka, di Gedung Putih di Washington, AS, 12 Februari 2024. Foto: REUTERS/Kevin Lamarque
Trump juga berencana berbicara dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi untuk membahas hal serupa.
“Saya ingin Mesir menerima orang-orang,” tambahnya.
Trump menyebut kondisi Gaza sebagai “tempat pembongkaran”, mengacu pada kehancuran infrastruktur dan krisis kemanusiaan akibat perang.
Ia pun menilai negara-negara Arab bisa membantu menampung warga Gaza dan membangun perumahan baru agar mereka bisa “hidup dengan damai untuk perubahan”.
ADVERTISEMENT
Usulan pemindahan warga Palestina ke negara lain bukan hal baru. Pernah muncul gagasan untuk memindahkan mereka ke Angola di Afrika Tengah.

Wacana Pengiriman Korban Gaza ke Indonesia

Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta mendatangi kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Wacana relokasi ke Indonesia mencuat usai laporan NBC News pada Senin (20/1) menyebut tim transisi Trump mempertimbangkan opsi tersebut sebagai bagian dari rekonstruksi pascaperang.
Namun, Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Anis Matta, menegaskan bahwa Indonesia tidak bisa menerima relokasi warga Gaza.
“Kami belum menerima informasi soal itu. Tapi pada dasarnya, Indonesia tidak bisa menerima relokasi warga Gaza. Rekonstruksi bukan alasan untuk melakukan relokasi,” kata Anis di Istana Negara, Rabu (22/1).
Perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 47.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Hampir seluruh penduduk Gaza terpaksa mengungsi.
ADVERTISEMENT