Trump Janji Bebaskan Narapidana Serangan Capitol Bila Terpilih Jadi Presiden

12 Maret 2024 14:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump berbicara pada kontes perdana kandidat presiden dari Partai Republik yang digelar di Des Moines, Iowa, AS, Senin (15/1/2024). Foto: Brian Snyder/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump berbicara pada kontes perdana kandidat presiden dari Partai Republik yang digelar di Des Moines, Iowa, AS, Senin (15/1/2024). Foto: Brian Snyder/REUTERS
ADVERTISEMENT
Donald Trump mengumbar janji bakal membebaskan orang-orang yang dipenjara karena ambil bagian dalam serangan di Gedung Capitol AS pada 2021 lalu. Ia mengatakan, sejumlah orang yang dinilainya merupakan 'sandera' itu akan dibebaskan bila dia terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Kerusuhan pada 6 Januari 2021 di Capitol bermula saat Trump menolak hasil pilpres pada November 2020. Massa yang sebagian besar diduga sebagai pendukung Trump menyerukan dugaan kecurangan pemilu dan berupaya menghentikan peralihan kekuasaan ke Joe Biden.
Sekitar 1.358 terdakwa telah didakwa dalam 38 bulan sejak saat itu, menurut data terbaru dari Departemen Kehakiman yang dirilis pekan lalu. Sementara, 500 orang di antaranya telah dijatuhi hukuman penjara.
"Tindakan pertama saya sebagai presiden anda berikutnya adalah Close the Border, BOR, BAYI, BOR, dan membebaskan sandera 6 Januari yang dipenjara secara tidak sah!" tulisnya Senin (11/3) malam waktu setempat di situs Truth Social-nya.
Pendukung Presiden AS Donald Trump berkumpul saa aksi protes di depan Gedung Capitol AS di Washington, AS, Rabu 6 Januari 2021. Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
Selain berjanji membebaskan tahanan, Trump juga mengeklaim akan menutup perbatasan dengan Meksiko bila terpilih kembali.
ADVERTISEMENT
Trump telah melontarkan berbagai proyeksi saat hari pertamanya menjabat bila kembali terpilih jadi presiden. Ia pun bersumpah di balai kota pada Desember 2023 lalu tidak akan menjadi diktator, kecuali di hari pertama.
Ini bukan pertama kalinya Trump menganggap pendukungnya yang dipenjara sebagai 'sandera' atau meminta mereka dibebaskan.
Pada Januari, dia memohon kepada Presiden Joe Biden untuk "membebaskan sandera J6, Joe" saat kampanye di Iowa.
Pendukung Presiden AS Donald Trump berkumpul saat aksi protes di depan Gedung Capitol AS di Washington, AS, Rabu 6 Januari 2021. Foto: Stephanie Keith/REUTERS
Di sisi lain, Trump menghadapi empat dakwaan pidana. Termasuk dua di antaranya soal dugaan upaya membatalkan hasil pemilu setelah kalah dari Biden, satu federal dan satu di Georgia.
Trump hampir dipastikan maju sebagai calon presiden AS dari Partai Republik, setelah saingan terakhirnya yang tersisa, Nikki Haley, keluar dari pencalonan. Ini usai Trump menang dalam pemilihan pendahuluan.
ADVERTISEMENT
Trump menegaskan bahwa dukungan di kalangan pendukung Partai Republik justru meningkat, bukan menurun karena banyaknya permasalahan hukum yang dia hadapi.