Trump Kecam Zelensky karena Gagal Akhiri Perang

27 September 2024 15:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon presiden AS Donald Trump menyampaikan pandangannya saat debat kedua Pemilu AS di National Constitution Center di Philadelphia, Amerika Serikat, Rabu (11/9/2024). Foto: Alex Brandon/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden AS Donald Trump menyampaikan pandangannya saat debat kedua Pemilu AS di National Constitution Center di Philadelphia, Amerika Serikat, Rabu (11/9/2024). Foto: Alex Brandon/AP Photo
ADVERTISEMENT
Donald Trump kembali melontarkan kritik terhadap Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, atas kegagalannya mencapai kesepakatan damai dengan Rusia.
ADVERTISEMENT
Ia berencana bertemu Zelensky di New York pada Jumat (27/9), usai Presiden AS Joe Biden mengumumkan paket bantuan militer baru senilai lebih dari USD 8 miliar untuk Ukraina.
Dalam kampanye di North Carolina, Rabu (25/9), Trump menyatakan bahkan "kesepakatan terburuk" sekalipun akan lebih baik daripada kerusakan dan korban jiwa yang terjadi saat ini akibat perang.
"Kita terus mengirimkan miliaran dolar kepada Zelensky, tapi ia menolak untuk membuat kesepakatan. Kota-kota di Ukraina telah hancur dan tidak akan pernah bisa pulih. Kesepakatan buruk sekalipun jauh lebih baik daripada situasi ini," ujar Trump kepada para pendukungnya, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Menurut Trump, Ukraina telah kehilangan terlalu banyak, baik dari segi infrastruktur maupun nyawa, dan akan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk membangun kembali.
ADVERTISEMENT
"Jika mereka menyerah sedikit saja, setidaknya semua orang akan hidup, dan kota-kota bisa dibangun kembali," tambah pria yang tengah bersaing dalam pemilihan presiden AS 2024.
Presiden AS Joe Biden disambut oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky selama kunjungan di Kiev, Ukraina, Senin (20/2/2023). Foto: Dimitar DILKOFF / AFP
Sebelumnya, Zelensky pun sempat menyindir Trump dalam sebuah wawancara dengan The New Yorker, mengatakan mantan presiden AS itu tidak mengerti cara menghentikan perang.
Trump terus mengeklaim bahwa dirinya mampu menyelesaikan konflik dalam waktu singkat. Kini ia terus mengkritik pendekatan Biden dan Zelensky dalam menangani perang ini.
"Kami butuh perdamaian yang nyata dan adil, bukan ketenangan sementara," ujar Zelensky dalam pidatonya di Majelis Umum PBB seraya menyerukan solidaritas dunia untuk mendukung formula perdamaian yang ia ajukan pada 2022.