Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
Presiden AS Donald Trump pada Senin (20/1) mengumumkan menarik AS dari perjanjian iklim Paris untuk yang kedua kalinya. Ini menjadi penolakan tegas terhadap usaha global untuk memerangi pemanasan global saat bencana akibat iklim semakin parah di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Trump juga mendeklarasikan “darurat energi nasional” untuk memperluas pengeboran di produsen minyak dan gas terbesar di dunia. Dia mengatakan akan menghapus standar emisi kendaraan yang setara dengan “mandat kendaraan listrik”, dan berjanji untuk menghentikan ladang angin lepas pantai yang sering menjadi bahan cemoohannya.
“Saya segera menarik diri dari penipuan Perjanjian Iklim Paris yang tidak adil, sepihak,” kata Trump di hadapan para pendukungnya.
“AS tidak akan menyabotase industri sendiri sementara China mencemari dengan impunitas,” lanjutnya.
Ia juga menandatangani perintah menginstruksikan badan federal untuk menolak komitmen keuangan iklim yang dibuat di pemerintahan sebelumnya, dan mengeluarkan surat resmi kepada PBB yang memberitahukan keinginan Washington untuk meninggalkan perjanjian.
Berdasarkan aturan perjanjian, AS akan secara resmi keluar dalam waktu satu tahun.
ADVERTISEMENT
Kritikus memperingatkan langkah tersebut merusak kerja sama global dalam mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan dapat membuat negara pencemaran udara seperti China dan India semakin berani untuk melemahkan komitmen mereka. Sementara Argentina, di bawah Presiden Javier Milei yang liberal juga mengatakan tengah “mengevaluasi ulang” partisipasinya di perjanjian itu.
“Menarik AS dari Perjanjian Paris adalah sebuah tragedi,” kata Rachel Cleetus dari Union of Concerned Scientists, menambahkan bahwa langkah itu “menunjukkan pemerintahan yang sangat acuh tak acuh terhadap dampak perubahan iklim yang parah yang dialami masyarakat AS dan seluruh dunia”.
Tak hanya itu, Trump juga menandatangani serangkaian perintah federal yang bertujuan membatalkan kebijakan iklim warisan pemerintahan Joe Biden.
“Krisis inflasi disebabkan oleh pengeluaran berlebihan yang sangat besar dan meningkatnya harga energi, dan inilah mengapa saya hari ini juga mendeklarasikan darurat energi nasional. Kita akan mengebor, sayang, mengebor,” kata Trump dalam pidatonya usai dilantik.
ADVERTISEMENT