Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Trump Kini Bantah Mau Mencalonkan Diri untuk Periode Ketiga
5 Mei 2025 10:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Presiden AS Donald Trump kini membantah ingin kembali mencalonkan diri sebagai presiden di pemilu berikutnya.
ADVERTISEMENT
"Saya akan jadi presiden 8 tahun, saya akan jadi presiden 2 periode. Saya selalu berpikir itu sangat penting," kata Trump dalam wawancara program 'Meet the Press with Kristen Welker' yang tayang di NBC pada Minggu (4/5).
Sebelumnya, Trump menyebut sungguh-sungguh ingin mencalonkan diri untuk ketiga bahkan keempat kalinya. Namun, dia menyebut pernyataannya saat itu untuk mengerjai "media berita bohong".
Perusahaan miliknya, The Trump Organization, telah menjual topi "Trump 2028". Ini memicu spekulasi bahwa Trump mungkin akan mencari cara untuk mempertahankan kekuasaannya setelah periode keduanya berakhir pada Januari 2029.
Dalam wawancara yang direkam di kediaman Trump di Florida pada Jumat (2/5), Trump mengatakan menerima banyak permintaan dari orang-orang yang memintanya untuk kembali mencalonkan diri untuk periode ketiga.
ADVERTISEMENT
"Banyak orang yang ingin saya melakukannya," kata Trump hanya beberapa hari setelah merayakan 100 hari jabatan periode kedua, dikutip dari BBC.
"Itu adalah sesuatu yang, sejauh yang saya ketahui, tidak bisa anda lakukan. Saya tidak tahu apakah itu konstitusional bahwa mereka tidak mengizinkan anda melakukannya atau hal lain," kata Trump.
Trump juga menyinggung banyak orang yang menjual topi 'Trump 2028'.
"Tapi ini bukan sesuatu yang ingin saya lakukan," lanjutnya. Ia menyebut sejumlah politisi Partai Republik yang dapat menggantikannya, seperti Wapres JD Vance dan Menlu Marco Rubio.
Amandemen ke-22 Konstitusi menyatakan tidak ada seorang pun yang dapat terpilih menjadi presiden lebih dari 2 kali.
Butuh persetujuan dua pertiga baik dari Senat maupun DPR untuk mengubah konstitusi. Mengubah konstitusi juga membutuhkan persetujuan tiga perempat pemerintah level negara bagian.
ADVERTISEMENT
Namun, pendukung Trump menyebut ada celah dalam Konstitusi, yang belum teruji di pengadilan.
Ditanya apakah ada yang telah mendekatinya dengan teori-teori tersebut, Trump mengelak.
"Dalam kapasitas sebagai pendukung berat, banyak orang yang mengatakan hal-hal berbeda," tuturnya.