Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Donald Trump kembali mengambil langkah aktif di dunia internasional. Setelah menyerang pangkalan udara Suriah, Trump ganti mengirimkan satu carrier strike group milik Angkatan Laut negaranya ke dekat perairan Korea.
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut disampaikan oleh Pentagon, yang menyatakan kehadiran carrier strike group tersebut bertujuan untuk memperkuat kehadiran militer AS di tengah situasi politik Asia Timur yang semakin memanas.
Dikutip dari Associated Press, Carrier strike group yang dimaksud terdiri dari sebuah kapal induk kelas Nimitz, USS Carl Vinson, dengan iringan beberapa kapal perang kelas destroyer dan cruiser. Kelompok armada angkatan laut AS tersebut dialihkan dari pos operasi aslinya di Singapura, usai terjadi peningkatan aktivitas latihan peluncuran rudal dan pengembangan senjata nuklir oleh Korea Utara.
Terlebih lagi, Korea Utara juga mengecam serangan yang dilakukan AS ke Suriah, Jumat (7/4) lalu. Lewat agensi berita nasional KCNA, Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyebut serangan AS ke Suriah tersebut membenarkan langkah penguatan militer yang dilakukan negaranya.
ADVERTISEMENT
“Serangan rudal AS ke Suriah jelas-jelas tidak bisa dimaafkan. Itu adalah sebuah aksi agresi melawan negara yang berdaulat. Korea Utara dengan keras mengutuk serangan tersebut,” sebut perwakilan Kementerian Luar Negeri seperti dikutip dari Reuters.
“Serangan itu membuktikan bahwa keputusan kami untuk memperkuat kapabilitas militer kami terbukti tepat,” lanjutnya.
Sementara itu, Sabtu (8/4) lalu, Presiden Donald Trump telah berbicara via sambungan telepon dengan Presiden Pelaksana Korea Selatan, Hwang Kyo Ahn. Pembicaraan keduanya berakhir dengan komitmen Trump untuk membantu salah satu negara aliansi tradisional AS tersebut di tengah sikap Korea Utara yang semakin provokatif.
Dalam tiga bulan terakhir saja, Korea Utara telah tiga kali melakukan uji coba peluncuran rudal balisitk.
ADVERTISEMENT
Awal bulan ini, Korea Utara menguji coba rudal taktikal dengan kelas Scud yang memiliki jangkauan sejauh 180 kilometer. Sedangkan Maret lalu, Korea Utara juga meluncurkan empat rudal balisik dari Tongchang Ri dan menempuh jarak 1000 kilometer sebelum jatuh ke Laut Jepang.
Sementara itu pada awal Februari lalu, negara otoritarian pimpinan Kim Jong Un itu juga meluncurkan sebuah rudal balistik jarak menengah bernama Pukguksong-2 ke Laut Jepang.