Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Trump Kirim Serangan Besar-besaran ke Houthi Yaman, 24 Orang Tewas
16 Maret 2025 10:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap Houthi di Yaman pada Sabtu (15/3). Ini merupakan respons AS akibat serangan Houthi ke kapal dagang di Laut Merah, sekaligus serangan pertama sejak Trump kembali menjabat sebagai presiden pada Januari lalu.
ADVERTISEMENT
Di hari pertama operasi sedikitnya 24 orang tewas, termasuk anak-anak. Gempuran diperkirakan akan berlangsung selama beberapa hari.
Serangan udara itu menargetkan ibu kota Sanaa dan wilayah Saada, benteng utama Houthi di utara Yaman.
Seorang fotografer AFP di Sanaa mendengar tiga ledakan besar, sementara asap tebal terlihat membubung dari kawasan permukiman.
“Sebanyak sembilan warga sipil tewas dan sembilan lainnya terluka, sebagian besar dalam kondisi kritis,” kata Kementerian Kesehatan Houthi dalam pernyataan yang dirilis kantor berita Saba.
Serangan di Saada menewaskan 10 orang lainnya, menurut situs resmi Houthi, Ansarollah. Kelompok itu mengecam serangan sebagai “agresi AS-Inggris” dan menyebut Washington bertindak brutal.
Respons AS dan Ancaman Trump
Komando Pusat AS (CENTCOM) menyebut serangan itu sebagai operasi “presisi” yang bertujuan mempertahankan kepentingan AS, menghalangi ancaman, dan memastikan kebebasan navigasi di Laut Merah.
ADVERTISEMENT
Dalam unggahan di media sosial, Trump menegaskan komitmennya untuk menghentikan serangan Houthi terhadap jalur pelayaran internasional.
“Kepada semua teroris Houthi, WAKTU ANDA SUDAH HABIS. Jika serangan tidak dihentikan, NERAKA AKAN TURUN HUJAN PADA ANDA!” tulis Trump.
Houthi pun bersumpah akan membalas serangan ini.
“Angkatan bersenjata kami siap menghadapi eskalasi dengan eskalasi,” kata perwakilan politik Houthi dalam siaran di televisi Al-Masirah.
Houthi, Iran, dan Perang Gaza
Houthi yang bersekutu dengan Iran, telah melancarkan serangan pesawat nirawak dan rudal terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden sejak pecahnya perang di Gaza. Mereka menyebut tindakannya sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.
Namun, serangan-serangan itu diduga mengganggu jalur perdagangan global, yang biasanya mengangkut sekitar 12 persen dari total lalu lintas pelayaran dunia.
ADVERTISEMENT
Banyak perusahaan terpaksa mengalihkan rute melalui perairan Afrika Selatan dan meningkatkan biaya logistik secara signifikan.
Kelompok Palestina Hamas mengecam serangan AS, menyebutnya sebagai “pelanggaran berat hukum internasional dan ancaman terhadap kedaulatan Yaman”.
Ketegangan Baru di Laut Merah
Sejak 2023, Pentagon mencatat Houthi telah menyerang kapal perang AS sebanyak 174 kali dan kapal komersial sebanyak 145 kali.
Pekan lalu, Houthi mengumumkan akan melanjutkan serangan mereka terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel hingga blokade bantuan ke Gaza dicabut.
Sementara itu, AS mengklasifikasi ulang Houthi sebagai “organisasi teroris asing” dan melarang segala bentuk interaksi dengan kelompok tersebut.