Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Trump Kirim Surat ke Iran, Khamenei Tolak Perundingan Nuklir
9 Maret 2025 16:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menolak tawaran dialog dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait program nuklir Teheran.
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya, Khamenei menegaskan negosiasi hanya akan digunakan AS untuk membatasi kemampuan pertahanan Iran, termasuk jangkauan rudal dan pengaruhnya di kawasan.
“Perundingan mereka tidak ditujukan untuk menyelesaikan masalah, tetapi untuk memaksakan apa yang kita inginkan kepada pihak lain yang duduk di seberang meja perundingan,” tuturnya, seperti diberitakan AP.
Penolakan ini disampaikan sehari setelah Trump mengakui telah mengirim surat kepada Khamenei untuk membahas kesepakatan baru guna menggantikan perjanjian nuklir yang ia batalkan pada masa jabatan pertamanya.
Sementara Iran terus memperkaya uranium hingga mendekati tingkat senjata, Trump menghadapi tekanan untuk menekan Teheran, termasuk melalui sanksi ekonomi yang semakin ketat.
Dalam langkah lanjutan, pemerintahan Trump mencabut keringanan yang memungkinkan Irak membeli listrik dari Iran, bagian dari kebijakan “tekanan maksimum” terhadap Teheran.
ADVERTISEMENT
Bagi Irak, berakhirnya keringanan menjadi tantangan operasional, kata penasihat urusan luar negeri Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani, Farhad Alaaeldin.
“Pemerintah secara aktif berupaya mencari alternatif untuk mempertahankan pasokan listrik dan mengurangi potensi gangguan," kata Alaaeldin kepada Reuters.
Washington ingin memutus akses Iran ke ekonomi global guna membatasi pengembangan nuklir dan dukungan Iran terhadap kelompok militan.
Iran bersikeras bahwa program nuklirnya bertujuan damai, meski ketegangan dengan AS dan Israel terus meningkat.