Trump Klaim Sembuh dari Corona Berkat Regeneron: Saya Menyebutnya Obat COVID-19

10 Oktober 2020 6:25 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump selama acara kampanye di Fayetteville, North Carolina, AS, (19/9) Foto: Tom Brenner/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump selama acara kampanye di Fayetteville, North Carolina, AS, (19/9) Foto: Tom Brenner/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, belum bisa dipastikan apakah sudah sembuh dari corona. Akan tetapi, Trump sudah diizinkan pulang dari RS militer Walter Reed dan mengklaim sudah sehat berkat regeneron.
ADVERTISEMENT
Regeneron merupakan obat antibodi eksperimental yang terbuat dari cocktail. Nama obat itu adalah REGN-COV2, dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Regeneron Pharmaceuticals.
"Kami memiliki dokter-dokter dan perawat hebat. Mereka memberikanku regeneron. Seolah tak dapat dipercaya, saya merasa cepat sembuh," ujar Trump dalam video resminya pada Rabu (7/10) lalu.
"Saya hanya ingin mengatakan, kami punya regeneron, dari Eli Lily (perusahaan yang bergerak di industri kesehatan)," sambungnya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berpartisipasi dalam panggilan telepon di ruang konferensi di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland, AS. Foto: Tia Dufour / The White House / via REUTERS
REGN-COV2 masih dalam tahap uji klinis sejak Juni 2020. Namun, Trump mengaku akan segera mengurus Regeneron mendapat izin penggunaan obat darurat (emergency use authorization /EUA).
"Saya sudah menyiapkan autorisasi penggunaan darurat, dan kami harus menandatanganinya sekarang," tutur Trump.
"Jika kalian sedang berada di rumah sakit, kondisi kalian sedang tidak baik, kami memiliki regeneron. Ratusan ribu dosis telah siap, saya akan urus izin, dan kalian akan sembuh dengan cepat," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Padahal, belum ada bukti kondisi Trump sudah membaik. Dokter kepresidenan hanya mengklaim Trump sudah tak menunjukkan gejala corona. Pun, Trump tak hanya diberikan regeneron, tetapi juga remdesivir, dexamethasone, hingga oksigen tambahan.
Dilansir New York Times, perusahaan pembuat regeneron langsung mengajukan aplikasi izin darurat ke Food and Drug Administration (FDA) setelah dipuji Trump. Berbeda dengan trump, perusahaan regeneron mengaku dosis yang mereka miliki hanya cukup untuk 50 ribu pasien, bukan 100 ribu dosis.
Selama ini, uji klinis regeneron menunjukkan, 275 pasien positif COVID-19 yang tidak menjalani rawat inap dan mengkonsumsi obat REGN-COV2 mengalami kondisi lebih baik.
Namun, perusahaan mengaku masih perlu data pasien lebih banyak untuk mengetahui secara pasti seberapa baik pengobatan ini bekerja. Obat ini juga masih dalam tahap pembicaraan oleh regulator AS untuk didistribusikan untuk pasien di negaranya.
ADVERTISEMENT
Obat-obatan umumnya tidak dianggap terbukti aman atau efektif sampai mereka menjalani uji klinis yang ketat. Ditambah, mereka harus membandingkan satu kelompok orang yang menerima pengobatan dengan mereka yang menerima plasebo.