Trump Lagi-lagi Sebut Keinginan Rebut Gaza

10 Februari 2025 10:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan keterangan pers usai melaksanakan pertemuan di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (4/2/2025). Foto: Andrew Caballero-Reynolds/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan keterangan pers usai melaksanakan pertemuan di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (4/2/2025). Foto: Andrew Caballero-Reynolds/AFP
ADVERTISEMENT
Rencana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengambil alih Gaza menuai kecaman. Meski demikian Trump malah menegaskan kembali komitmen atas rencananya itu.
ADVERTISEMENT
“Saya berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza. Sejauh kami membangunnya kembali, kami mungkin memberikannya kepada negara-negara lain di Timur Tengah untuk membangun beberapa bagiannya,” ucap Trump kepada wartawan pada Minggu (9/2), seperti dikutip dari Associated Press.
“Orang lain mungkin melakukannya melalui naungan kami. Namun, kami berkomitmen untuk memilikinya, mengambilnya, dan memastikan bahwa Hamas tidak kembali,” sambung dia.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Jim Watson/AFP
Trump menambahkan, Gaza sudah tidak bisa lagi ditempati oleh warga Palestina. Bahkan dia mengatakan, dalam waktu dekat Gaza akan dibongkar. Beberapa bagian akan pula dihancurkan.
Kemudian Trump mengeklaim negara-negara Arab sudah bersedia menampung warga-warga Gaza. Padahal, Mesir dan Yordania telah menyatakan penolakan karena alasan Gaza adalah milik warga Palestina.
Trump lalu mengatakan, warga Gaza sebenarnya tak ingin kembali ke rumahnya karena kehancuran pasca-perang. Ia pun menyebut, pemindahan adalah opsi terbaik bagi warga Gaza.
ADVERTISEMENT
“Satu-satunya alasan mereka berbicara tentang kembali ke Gaza adalah karena mereka tidak punya alternatif. Ketika mereka punya alternatif, mereka tidak ingin kembali ke Gaza,” jelas Trump.
Ucapan Trump berbeda dengan apa yang disampaikan warga Gaza. Warga kota Rafah ,Hatem Azzam, menegaskan pada awal Februari lalu percobaan apa pun yang memaksa mereka keluar dari Gaza akan membangkitkan kembali memori gelap Nakba.
Nakba adalah peristiwa penggusuran massal warga Palestina di masa pembentukan Israel pada 1948.
“Trump pikir Gaza adalah tumpukan sampah, tentu saja bukan!” kata Hatem Azzam.
Warga Palestina memasak di dekat reruntuhan rumahanya yang hancur selama serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara, Kamis (29/1/2025). Foto: Mahmoud Issa/REUTERS
Trump sendiri pertama kali menyampaikan rencana mengambil alih Gaza pada pekan lalu, tepatnya usai bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu di Washington DC. Politikus Partai Republik itu ingin menyulap Gaza menjadi menjadi Riviera-nya Timur Tengah. Riviera adalah kawasan pesisir mewah yang membentang di Prancis dan Italia.
ADVERTISEMENT
Usulan Trump memicu kecaman dunia termasuk pula dengan Indonesia.
“Tindakan semacam itu akan menghambat terwujudnya Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat sebagaimana dicita-citakan oleh Solusi Dua Negara berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” kata jubir Kemlu Roy Soemirat.