Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Trump Langsung Lobi Putin usai Menang Pemilu, Minta Rusia Tak Serang Ukraina
11 November 2024 10:13 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump ternyata menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin usai menang pemilu. Media The Washington Post melaporkan komunikasi Trump dan Putin tersebut digelar Kamis (7/11).
ADVERTISEMENT
Trump pada pemilu (5/11) berhasil menang secara meyakinkan melawan Wapres AS saat ini Kamala Harris. Laporan Washington Post mengutip sumber dekat Trump, capres Partai Republik itu menghubungi Putin dari kediamannya di Mar-a-Lago, Florida.
Komunikasi itu, kata sumber tersebut, membahas perang Ukraina yang pecah hampir tiga tahun. Trump meminta Putin agar tidak ada eskalasi perang di Ukraina.
Kedua pemimpin kemudian membahas kemungkinan resolusi cepat dari perang Ukraina pada pembicaraan selanjutnya dalam waktu dekat.
Laporan Washington Post terkait pembicaraan antara Trump dan Putin tidak mau dikomentari lebih dalam oleh tim kampanye Partai Republik.
“Kami tak mau berkomentar mengenai komunikasi pribadi antara Presiden Trump dan pemimpin dunia lainnya,” ucap Direktur Komunikasi Trump, Steven Cheung seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
Perang Ukraina menjadi salah satu yang paling disorot Trump saat kampanye. Trump bahkan berjanji akan mengakhiri perang di sana.
Pada 2023, Trump menyatakan Putin tidak akan menginvasi Ukraina bila dia masih menjadi Presiden.
Adapun, Presiden Ukraina Kamis kemarin Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui sudah menghubungi Trump. Dia menyebut Trump tidak memberikan detail perihal akhir perang Ukraina.
Sementara itu salah satu orang dekat Biden, Jake Sullivan, menyebut pesan utama pemerintahan saat ini kepada Trump selain transisi pemerintahan secara damai yaitu perang Ukraina dan Timur Tengah.
“Presiden Biden akan memiliki kesempatan selama 70 hari ke depan untuk menyampaikan argumennya kepada Kongres dan pemerintahan yang akan datang bahwa Amerika Serikat tidak boleh meninggalkan Ukraina, bahwa meninggalkan Ukraina berarti semakin banyak ketidakstabilan di Eropa,” ucap Sullivan.
ADVERTISEMENT