Trump Minta Bantuan Korsel Atasi Masalah AS dengan Korut

6 Maret 2019 18:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat konferensi pers setelah pertemuannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, di Hotel JW Marriott di Hanoi, Vietnam, Kamis, (28/2). Foto: REUTERS / Jorge Silva
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat konferensi pers setelah pertemuannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, di Hotel JW Marriott di Hanoi, Vietnam, Kamis, (28/2). Foto: REUTERS / Jorge Silva
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta bantuan Korea Selatan untuk mengatasi perselisihan dengan Korea Utara. AS dan Korut tidak satu suara soal denuklirisasi dan sanksi, membuat pertemuan Trump dan Kim Jong-un di Hanoi, Vietnam, tak membuahkan hasil.
ADVERTISEMENT
Menurut Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang-beom, Trump menelepon Presiden Moon Jae-in dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe usai pertemuan dengan Kim pekan lalu. Dalam percakapan tersebut, Trump menegaskan bahwa AS akan berkomitmen melanjutkan dialog dengan Korut.
"Trump meminta keterlibatan Moon dalam menjembatani celah antara Amerika Serikat dan Korea Utara," kata Chang-beom dalam pertemuan dengan wartawan di Jakarta, Rabu (6/3).
Duta Besar Korsel untuk RI Kim Chang-beom. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Celah yang dimaksud adalah ketidaksepahaman soal denuklirisasi dan sanksi Korut. Trump menolak permintaan Kim Jong-un untuk pencabutan sanksi keseluruhan, AS menganggap Korut belum serius melakukan denuklirisasi.
Chang-beom mengatakan negaranya siap membantu AS. Pasalnya, Korsel adalah negara yang paling terpengaruh dengan apa pun hasil perundingan dengan Korut.
Saat ini Korsel telah memiliki beberapa langkah yang akan dilakukan untuk membantu AS. Langkah pertama adalah mengidentifikasi posisi kedua negara dan perbedaan pandangannya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, kata Chang-beom, adalah mengupayakan secepat mungkin "kedua pihak duduk bersama", tidak harus kepala negara, paling tidak pejabat pemerintahan. Korsel juga akan mengirimkan tim ke Korut untuk membicarakan hal ini.
Chang-beom menegaskan, berakhirnya perundingan Hanoi tanpa hasil bukanlah akhir segalanya. "Kami belum menemui jalan buntu. Kami harus mendinginkan kepala dan mencari solusi yang kreatif," kata dia.