Trump Minta Qatar Segera Hentikan Dukungan ke Kelompok Teroris

10 Juni 2017 4:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump. (Foto: Reuters/Kevin Lamarque)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump. (Foto: Reuters/Kevin Lamarque)
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta Qatar segera mengakhiri dukungannya terhadap kelompok-kelompok teroris. Seperti dilansir Reuters, Sabtu (10/6), dia mengaku telah berbicara dengan para pemimpin regional di Arab setelah pertemuan baru-baru ini di Riyadh, Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
"Bangsa Qatar sayangnya secara historis merupakan penyandang dana terorisme pada tingkat yang sangat tinggi," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Amerika Serikat, Jumat (9/6).
"Kami punya keputusan untuk dibuat, apakah kita mengambil jalan yang mudah atau apakah kita akhirnya mengambil tindakan yang sulit. Tapi perlu menghentikan pendanaan terorisme. Saya memutuskan, saatnya tiba untuk memanggil Qatar untuk mengakhiri pendanaan," tambahnya.
Sekutu teluk memperketat sanksi mereka terhadap Qatar, bahkan mengancam memasukan puluhan tokoh yang memiliki kaitan dengan Qatar ke daftar hitam terorisme.
Ilustrasi Qatar. (Foto: Reuters/Thomas White)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Qatar. (Foto: Reuters/Thomas White)
Namun pendapat Trump itu sepertinya berseberangan dengan Sekretaris Negara Bagian AS Rex Tillerson. Tillerson meminta negara-negara di Arab untuk mengurangi blokade mereka terhadap Qatar.
ADVERTISEMENT
Dia mengharapkan agar ketegangan tersebut segera diredam, terlebih lagi diintensifkan dengan tawaran Turki untuk mengirim pasukan militer untuk membantu Qatar.
"Kami menyerukan Kerajaan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir untuk memudahkan blokade melawan Qatar," kata dia di Washington, Amerika Serikat, Jumat (9/6).
Tillerson mengatakan krisis antara Qatar tersebut telah mengurangi hubungan transportasi dan perdagangan. Krisis itu telah mulai melukai masyarakat Qatar dan mengganggu pertempuran Amerika Serikat melawan kelompok militan Islam. Pasalnya Qatar adalah rumah bagi basis militer Amerika Serikat.
Tak lama setelah ucapan Tillerson itu, Pentagon mengatakan bahwa blokade terhadap Qatar tidak mempengaruhi operasi saat ini terhadap ISIS. Tetapi hal itu menghalangi kemampuan untuk merencanakan operasi jangka panjang.
Jet tempur AS di pangkalan militer Al Udeid Qatar. (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Jet tempur AS di pangkalan militer Al Udeid Qatar. (Foto: Wikipedia)
ADVERTISEMENT