Trump Minta Uang Rp 700 M ke Pendukungnya untuk Lunasi Biaya Sidang

22 Maret 2024 12:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump berbicara pada kontes perdana kandidat presiden dari Partai Republik yang digelar di Des Moines, Iowa, AS, Senin (15/1/2024), Foto: Brian Snyder/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump berbicara pada kontes perdana kandidat presiden dari Partai Republik yang digelar di Des Moines, Iowa, AS, Senin (15/1/2024), Foto: Brian Snyder/REUTERS
ADVERTISEMENT
Donald Trump meminta bantuan keuangan dari pendukungnya pada Kamis (21/3). Permintaan ini bertujuan untuk membayar biaya hukum yang semakin besar dan melindungi propertinya dari tindakan hukum Jaksa Agung New York.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari TheGuardian, Trump membutuhkan uang untuk membayar biaya persidangan di New York yang menghasilkan putusan perdata sebesar USD 454 juta, atau setara Rp 700 miliar. Putusan ini terkait dengan tuduhan melebihkan kekayaan bersih dan nilai properti real estatnya. Jika tidak membayar, propertinya bisa disita oleh pihak berwenang.
Dalam email penggalangan dana kepada pendukungnya, Trump menegaskan bahwa dia tidak akan menyerah meskipun menghadapi tekanan dari pihak lawan. Dia juga menyinggung tentang kebutuhan mendesak untuk melunasi obligasi hukumnya.
“Partai Demokrat berpikir bahwa hal ini akan mengintimidasi saya. Mereka berpikir jika mereka mengambil uang saya untuk menghambat kampanye saya, maka saya akan MENYERAH!
“Tapi yang terburuk dari semuanya? Mereka berpikir bahwa ANDA akan meninggalkan saya, dan Anda akan MENYERAH terhadap negara kami. Ada satu hal yang mereka tidak tahu: KAMI TIDAK AKAN PERNAH MENYERAH!” tulis Trump dalam emailnya yang berjudul “Jauhkan tangan kotor Anda dari Trump Tower!”.
ADVERTISEMENT
Calon presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump memberi isyarat saat Pesta Malam Pemilu di Nashua, New Hampshire, pada 23 Januari 2024. Foto: Timothy A. Clary/AFP
Trump juga berhadapan dengan kasus hukum lain di New York terkait dengan uang tutup mulut dan penipuan bisnis. Dia menghadapi kesulitan dalam menemukan perusahaan penjamin untuk membayar obligasi besar tersebut.
Jaksa Agung New York, Letitia James, telah mengancam akan menyita propertinya jika obligasi tidak dibayar. Trump juga menghadapi tantangan keuangan dalam kampanye politiknya.
“Kami siap untuk memastikan bahwa keputusan tersebut diberikan kepada warga New York, dan ya, saya memantau 40 Wall Street setiap hari,” tegas James.
Selain itu, Trump juga menggunakan platform media sosialnya, Truth Social, untuk mengekspresikan ketidakpuasan terhadap putusan hukum dan menyerukan dukungan dari pendukungnya.
Meskipun menghadapi tekanan finansial dan hukum, Trump masih optimis dan menegaskan bahwa dia tidak akan menyerah dalam menghadapi tantangan yang dihadapinya.
ADVERTISEMENT
“Jadi sebelum hari ini berakhir, saya menyerukan SATU JUTA patriot Pro-Trump untuk ikut serta dan berkata, HENTIKAN PERBURUAN PENYIHIR TERHADAP PRESIDEN TRUMP!” tulis Trump dalam email penggalangan dana itu.