Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Trump Optimistis Rusia-Ukraina Akan Damai, tapi Zelensky Masih Skeptis
18 Maret 2025 17:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Presiden AS Donald Trump akan berbicara Presiden Rusia Vladimir Putin lewat sambungan telepon untuk membahas proposal gencatan senjata AS, yang diharapkan dapat menciptakan jalan untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina.
ADVERTISEMENT
Gedung Putih optimistis perdamaian dapat dicapai meski Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tetap skeptis bahwa Putin hanya melakukan lip service kepada Trump sementara pasukan Rusia terus menyerang Ukraina.
Posisi AS dalam konflik Rusia-Ukraina berubah drastis semenjak Trump melakukan pendekatan berbeda. Mengakhiri konflik menjadi prioritas utamanya meski harus mengorbankan hubungan dengan sekutunya di Eropa yang sangat ingin Putin bertanggung jawab atas invasi Ukraina.
"Situasinya buruk di Rusia dan situasinya buruk di Ukraina. Apa yang terjadi di Ukraina tidak baik, tapi kami akan melihat apakah kita dapat mencapai kesepakatan perdamaian, gencatan senjata dan perdamaian. Saya rasa kita dapat melakukannya," kata Trump kepada wartawan, dikutip dari AP, Selasa (18/3).
Untuk mempersiapkan komunikasi Trump-Putin, utusan khusus Gedung Putih Steve Witkoff bertemu dengan Putin minggu lalu di Moskow untuk membicarakan proposal AS.
ADVERTISEMENT
Menlu AS Marco Rubio juga telah membujuk pejabat senior Ukraina selama pembicaraan di Arab Saudi untuk menyetujui kerangka gencatan senjata.
Trump mengatakan, Washington dan Moskow telah memulai mendiskusikan pembagian aset tertentu antara Ukraina dan Rusia sebagai bagian kesepakatan untuk mengakhiri konflik.
Trump mengatakan pertukaran lahan dan pembangkit listrik akan menjadi bagian percakapannya dengan Putin.
Witkoff dan juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan pejabat AS dan Rusia telah mendiskusikan nasib pembangkit listrik Zaporizhzhia di selatan Ukraina.
Pembangkit listrik itu terperangkap dalam baku tembak sejak Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada 2022 dan menguasai fasilitas itu tak lama setelahnya.
Badan Tenaga Atom Internasional PBB telah berulang kali mengungkapkan kekhawatirannya terhadap pembangkit tenaga nuklir karena berpotensi memicu bencana nuklir. Pembangkit tenaga nuklir adalah aset signifikan bagi Ukraina.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataan lewat video, Zelensky menyatakan masih ragu bahwa Putin siap untuk perdamaian.
"Satu minggu kemudian, sangat jelas bagi dunia bahkan bagi mereka yang menolak untuk mengakui kebenaran selama tiga tahun terakhir bahwa Putinlah yang terus menyeret perang ini," kata Zelensky.
Trump sering kali menyatakan bahwa dirinya dan Putin memiliki pengaruh, sementara Zelensky tidak. Selain itu, Trump juga ingin hubungan AS dan Rusia kembali normal.
Trump yang selama kampanye pemilihan presiden berjanji mengakhiri perang menyalahkan Ukraina atas invasi Rusia, dan menuduh Zelensky memperpanjang perang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.