Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (18/2) waktu setempat. memecat seluruh jaksa yang dicalonkan oleh pendahulunya, Joe Biden.
ADVERTISEMENT
"Selama empat tahun terakhir, Kementerian Kehakiman telah dipolitisasi seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya," sebut Trump lewat unggahan di platform Truth Social miliknya, seperti dikutip dari AFP.
"Oleh karena itu, saya telah memerintahkan pemecatan semua Jaksa AS 'Era Biden' yang tersisa," kata dia.
Trump menambahkan, pemecatan itu merupakan bagian apa yang disebutnya sebagai pembersihan rumah dan pemulihan kepercayaan.
“Zaman Keemasan Amerika harus memiliki Sistem Peradilan yang adil, itu dimulai hari ini,” jelas Trump.
Pergantian jaksa merupakan praktik standar bagi presiden yang baru memerintah di AS.
Saat ini ada 93 jaksa dari 94 distrik di pengadilan federal AS. Ada dua distrik yang dijabat oleh seorang jaksa di AS.
Sementara itu, sebelum pengumuman pemecatan tersebut sejumlah jaksa di AS yang dipilih Biden memutuskan terlebih dulu mundur. Langkah itu adalah antisipasi dari ancaman pemecatan di era Trump.
ADVERTISEMENT